Bagaimana cara mengajarkan anak mengendalikan emosi?
Pertama, kamu bisa mengajarkan pengendalian emosi pada anak dengan membiarkan anak mencoba menenangkan diri sendiri ketika sedang marah. Ingat, ini bisa dilakukan jika anak marah dalam batas wajar. Tidak membahayakan diri anak itu sendiri.
Kedua, kamu juga bisa mencoba mengajarkan anak meluapkan perasaannya. Agar emosi tidak menumpuk, sehingga suatu ketika akan meledak. Caranya bisa mengajak bicara anak, tanyakan apa yang terjadi, jika perlu suruh anak luapkan emosi sejenak saja.
Ketiga, menjadi teladan yang baik bagi anak. Kita sebagai orangtua, harus mencontohkan cara mengendalikan emosi. Seperti, tidak berkata kasar atau berteriak saat marah, atau menyampaikan perasaan tidak suka dengan cara yang baik.
Keempat, beritahu anak cara melampiaskan emosi dengan perantara baik. Contoh saja, dengan cara menulis, melukis, atau bermain kreatif.
Sehingga, emosi bisa dilampiaskan dengan cara yang benar dan bermanfaat. Tentu, cara pengendalian emosi bisa kamu ajarkan pada anak setelah usia anak sekitar dua atau tiga tahun ke atas.
Seperti yang saya sempat nyatakan pada artikel sebelumnya, bahwa anak peniru ulung terbaik. Jadi, semakin kamu sering mencontohkan cara mengendalikan emosi dengan baik, maka anak pun akan meniru cara pengendalian emosi baik itu.
Tidak semua hal yang diinginkan harus dimiliki
Nah, terakhir adalah mengajarkan anak mengenai tidak semua hal yang diinginkan harus dimiliki. Ini agar anak bisa belajar bersabar, belajar bersyukur, dan menyukai kesederhanaan. Sehingga, tidak mudah emosi ketika mengalami hal yang tidak ia suka.