Hubungan ini terkait dengan adanya pertukaran atau tawar menawar antara pemimpin dengan anggota tim. Artinya sebagai pemimpin, ia memberikan penghargaan kepada anggota tim yang berkinerja baik dan memberikan hukuman kepada anggota tim yang melakukan penyimpangan.Â
Dalam kepemimpinan ini, pemimpin memahami apa yang dibuthkan oleh anggota timnya dan membantu dalam penyelesaiannya. Gaya kepemimpinan transaksional memungkinkan untuk mendorong anggota tim untuk bekerja lebih baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai dengan lebih baik.
Menurut Burns di dalam Odumeru & Ifeanyi (2013:359), mendeskripsikan bahwa pada kepemimpinan transaksional hubungan antara pemimpin dengan bawahan didasarkan pada serangkaian aktivitas tawar menawar antar keduanya.
Dalam pengambilan keputusan gaya kepemimpinan transaksional, menempatkan pemimpin dalam mengambil keputusan secara otoritas, karena pemimpin lebih menentukan gaya apa yang dikerjakan oleh anggota tim agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri. Gaya kepemimpinan transaksional juga lebih menekankan kepada individu daripada kepentingan perusahaan.
Hary Tanoe sendiri memiliki empat prinsip kepemimpinan yang selalu ia pegang dalam mencapai kesuksesan, yaitu fokus dengan tujuan, berdoa, membangun karakter yang baik, dan disiplin untuk komitmen. Keempat prinsip tersebut yang dapat membantunya dalam membangun kerajaan bisnisnya hingga seperti saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H