Mohon tunggu...
Aira Raniah
Aira Raniah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hanya seorang remaja yang suka menulis dan ingin tulisannya dapat perhatian :0

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerbung: Katakan Bahwa Kamu Akan Mengingatku (2)

21 Februari 2024   21:34 Diperbarui: 28 Februari 2024   20:23 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Riki." Ucapku lega, ternyata tak perlu sulit-sulit mencarinya ia datang dengan sendirinya. Seolah sudah menungguku disini.

"Hei, kenapa matamu sembab begitu?" Saga segera duduk disampingku seraya mengembalikan susuku. Aku menatap kardus ditanganku lamat-lamat, memikirkan jawaban yang tepat.

"Sama seperti biasa, aku bertengkar lagi dengan mereka." Akhirnya itu yang keluar dari mulutku. Ekspresi semangat Saga sontak ikut murung sepertiku. Lalu ia menepuk pundakku.

"Kalau begitu, aku akan menemanimu sampai pikiranmu lebih jernih, seperti biasa. Jadi kau akan bercerita atau tidak kali ini?" Saga menorehkan senyum menenangkannya padaku.

"Terimakasih, tapi aku tidak ingin memikirkan soal itu sekarang. Aku lebih memilih memikirkan ikan yang berenang di dalam sungai." Jawabku dengan suara yang masih kering habis menangis tadi, aku lanjut menyedot isi susu kotakku dalam diam.

"Sungainya jernih bukan? Oh iya, tunggu sebentar." Saga berdiri lalu mendekati sungai, arus nya tidak begitu deras. Aku mengernyitkan dahiku, apa yang mau dia lakukan? Saga masuk kedalam sungai lalu mencelupkan tangannya kedalam. Cukup lama ia mondar mandir di tepi sungai.

"Lihat ini!" Seru Saga, ia membawa sebuah batu dengan warna kuning pucat. Permukaannya halus juga agak bening, samar terlihat warna kulit Saga dibaliknya.

"Batu?" Perlu kuakui, batu yang bagus, tapi tetap saja, agak konyol. Aku menatap heran wajah Saga yang terlihat begitu riang.

"Batu sitrin, melambangkan keberuntungan dan hal positif. Sudahlah simpan saja, aku tidak punya lainnya." Ujar Saga, ia mengangkat tanganku lalu meletakkan batu itu di telapak tanganku yang dibuka.

"Terimakasih." Ujarku pelan, senyuman terbentuk di wajahku. Saga selalu punya cara unik untuk menghiburku. Aku menyimpan batu itu di dalam tasku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun