Belakangan ramai dibicarakan pernikahan selebritas muda. Viral bermunculan meme tentang keahlian memasak mi instan, karena sang artis pun belum tahu caranya memasak aneka masakan, termasuk mi instan bahkan memasak nasi, yang sepatutnya bisa dilakukan oleh sebagian besar dari kita.
Tak ada yang salah sebenarnya, semua orang berhak menggungah apa saja di laman media sosialnya. Yang menjadi sorotan adalah opini  pembaca, yang mengharuskan setiap wanita agar siap dalam memiliki kecakapan berumah tangga, sebelum memutuskan untuk menikah.
Nah, untukmu yang hendak menikah dalam kurun waktu dekat, tak ada salahnya, lho, kamu mempelajari beberapa keterampilan hidup terkait pengurusan rumah tangga.Â
Bagaimanapun, setelah menikah mau tak mau kamu harus mengurusi orang lain, tidak hanya dirimu sendiri. Jadi, beberapa hal memang harus kamu pelajari, agar kamu tak merasa syok dengan perubahan status dan tanggungjawabmu nanti.
Berikut adalah 7 keterampilan dasar yang harus kamu pelajari sebelum kamu memutuskan untuk berumah tangga.
1. Memasak
Memasak adalah keterampilan wajib yang harus dimiliki oleh seorang istri. Karena makan adalah kebutuhan pokok setiap orang, dan aktivitas ini adalah penunjang terhadap pemenuhan kebutuhan tersebut. Minimal, kamu sudah bisa memasak nasi, bagaimana mencuci beras dan memasukannya dalam magic jar atau sejenisnya.Â
Setelah itu, memasak makanan standar lainnya pun harus kamu kuasai. Masak mi instan, goreng telur ceplok dan masak makanan instan seperti frozen food misalnya.
Tak perlu repot harus bisa masak aneka sayur dan lauk-pauk, kok. Jika makanan super simpel itu sudah bisa kamu kuasai, maka akan membutuhkan waktu singkat untukmu bisa mempelajari aneka masakan lainnya.
2. Mencuci
Habis makan, terbitlah cucian. Oia, aktivitas mencuci pun, tak hanya piring kotor dan perabotan setelah memasak ternyata. Mencuci baju, adalah aktivitas mencuci lainnya yang harus kamu kuasai.Â
Meski sekarang usaha laundry sudah menjamur di mana-mana, suatu saat kamu dituntut untuk hemat dan tak bisa selamanya pergi ke sana. Hal ini juga untuk berjaga-jaga, ketika suatu hari mesin cuci yang kamu miliki bermasalah, dan mengharuskanmu mencuci manual.
Hmmm, jika sebelumnya kamu tak pernah melakukannya, ini akan terasa berat, lho. Mencuci piring pun demikian, jika kamu tak terbiasa mencuci piring dan perabotan kotor, suatu saat kamu dihadapkan pada kondisi asisten rumah tangga yang harus mudik misalnya, bahkan mungkin keluarga kecilmu belum siap untuk memiliki ART, maka kamu pun harus bisa melakukan aktivitas ini.
3. Merapikan Rumah
Well, siapa sih, yang tak suka dengan rumah rapi? Aktivitas kita pasti membuat sebagian rumah tak sebersih seperti awalnya. Minimal, bagaimana memberesken kamar tidur, menyapu, mengepel, melap meja atau hiasan rumah dari debu, sudah pernah kamu lakukan sebelumnya.
4. Merawat anak-anak
Salah satu tujuan menikah adalah memiliki keturunan. Maka, persiapkan pula mentalmu untuk merawat mahluk kecil yang akan hadir dalam keluarga kecil kalian. Mungkin, kamu bisa merawat keponakan atau sepupu, main bersama, bahkan kamu bisa pelajari seluk-beluk merawat anak dari buku dan internet, zaman sekarang serba canggih, semua informasi yang kita perlukan ada di sana.
5. Menyetrika
Kegiatan mencuci baju pastilah dilengkapi dengan kegiatan lainnya yakni menyetrika. Sekali lagi, kamu tak bisa selalu mengandalkan laundry. Ada kalanya kamu dihadapkan pada kondisi harus menyetrika sendiri. Baju kerja suami dan pakaian pergi, wajib hukumnya untuk dapat perlakuan aktivitas ini. Jadi, kamu harus berkenalan dulu, tuh, sama si iron man, eh, setrikaan maksudnya, hehehe.
6. Berkomunikasi dengan keluarga suami
Harus kamu terima, bahwa setelah menikah, anak lelaki dari Ibu mertuamu kini memiliki tanggungjawab lebih. Yakni menafkahimu lahir batin, dengan tinggal bersama.Â
Oleh karenanya, sudah sepantasnya kamu bisa bersikap hormat, pada Ibu yang telah melahirkan pasangan jiwamu. Anggaplah Ibu mertua sebagai Ibumu sendiri, jangan pernah menganggapnya saingan, apalagi monster menyeramkan yang bisa mengancam hari-harimu karena kebawelannya.
Mulailah bangun komunikasi yang baik dengan beliau, perhatikan apa yang disukai dan tidak oleh ibu mertua. Posisikan dirimu sebagai anaknya, bukan sebagai menantu.
7. Merawat diri
Wah, ini hal yang sering terlupakan. Ketika kita sudah sangat menjiwai peran sebagai istri dengan segala perannya, terkadang kita lupa akan hak untuk merawat diri sendiri. Merasa waktu habis untuk mengurusi rumah dan suami, membuat kebutuhan me time yang biasanya selalu ada, menjadi tak pernah tertunaikan lagi.
Kamu bisa atur jadual yang tepat, komunikasikan dengan suami, kapan kamu harus treatment yang sesuai dengan kebutuhan dan budgetmu. Karena setelah menikah pun, suami berhak mendapati kita seperti sebelum menikah, yang bisa all out dalam berpenampilan.
Nah, setelah mengetahui 7 keterampilan dasar yang harus kamu miliki sebelum berkomitmen dengan si dia, apakah kamu merasa sudah siap melanjutkan ke jenjang yang lebih serius? Selamat berproses Ladies, semoga hari-harimu menjadi lebih bermakna, dengan bersungguh-sungguh mempelajari keterampilan dalam berumah tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H