Mohon tunggu...
Ainurrofiatul Ulya
Ainurrofiatul Ulya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga Ponpes Manbaul Ulum Sinoman Pati

Sparkling kindness everywhere I go.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Moderasi Beragama

22 Desember 2024   23:03 Diperbarui: 22 Desember 2024   23:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moderasi beragama adalah sikap dan perilaku beragama yang mengedepankan aspek kemanusiaan dan toleransi sesuai dengan konsep pancasila.

Moderasi beragama bisa diartikan sebagai jalan tengah. Hal ini tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 143: "Wakadzalika ja'alnakum ummatan wasathan" yang artinya "Demikian pula kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan. dan tertuang juga dalam Hadis Nabi Khairul Umur Awsatuha, "Sebaik-baik perkara adalah di tengah-tengah". Tidak ekstrem dan tidak berlebihan, berlaku juga perihal beragama.

Tuhan menciptakan perbedaan. Perbedaan adalah integral dari ciptaan dan kehidupan Tuhan. Perbedaan dalam ciptaan Tuhan menunjukkan kebesaran dan kebijaksanaan Tuhan. Setiap makhluk hidup memiliki peran masing-masing dalam ekosistem dan rencana Tuhan.

Dalam konteks agama menghadapi perbedaan harus dengan sikap toleran. Memang benar adanya dalam urusan aqidah hukumnya masing-masing "Lakum dinukum waliyadin" Al Quran surat Al Kafirun ayat 6 "untukmu agamamu dan untukku agamaku" akan tetapi dalam hubungan sosial (hablum minannas) manusia harus saling menghormati dan mengasihi.

Moderasi beragama tindakan yang harus dipraktekkan sehari hari oleh setiap umat beragama, karena dengan itu menjadi kekuatan bagi negara yang bersemboyan "Bhineka Tunggal Ika" dengan tujun menciptakan kedamaian dan menghargai perbedaan keyakinan.

Berikut langkah-langkah moderasi agama:

1. Menghargai perbedaan, hal ini dilakukan dengan tidak merendahkan agama orang lain yang berbeda, serta tidak mengekspresikan keyakinan yang berlebih untuk memicu konflik.

2. Meningkatkan pemahaman, hal ini dapat dilakukan dengan belajar pemahaman yang mendalam tentang agama, membaca literatur agama mengikuti dialog antar beragama, karena pada dasarnya semua agama mengajarkan damai dan kasih sayang.

3. Mempratikkan nilai-nilai agama, hal ini dapat dilakukan dengan kehidupan sehari hari untuk berlaku jujur, mengasihi dan lebih empati untuk menjaga harmoni dan keselarasan pada lingkungan sekitar.

4. Menciptakan dialog, dalam hal ini setiap pihak diharapkan untuk memahami dan mendengarkan pandangan orang lain serta mencari solusi yang dapat menguntungan semua pihak.

Tidak lupa pedoman 4 pilar moderasi beragama:

1. Komitmen kebangsaan, penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa yang tertulis dalam Konstitusi UUD 1945 dan regulasi di bawahnya.

2. Toleransi, memberi ruang dan tidak mengganggu orang lain untuk berkeyakinan dan mengekspresikan keyakinan dan pendapatnya.

3. Anti kekerasan, menghindari dan menolak keras segala bentuk radikalisme dan kekerasan.

4. Akomodatif terhadap nilai budaya lokal, dapat digunakan untuk melihat sejauh mana kesediaan untuk menerima praktik amaliah keagamaan yang mengakomodasi kebudayaan lokal dan tradisi, sebagai orang moderat memiliki kecenderungan lebih ramah dalam dalam penerimaan tradisi dan budaya lokal asalkan tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama.

Jadikan perbedaan untuk saling mengasihi dan melengkapi, jangan jadikan penghalang untuk berhubungan baik antar umat beragama, mari apresiasi setiap moment hari raya masing-masing.

Terima kasih. 

Salam Toleransi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun