Analisis kebutuhan dan rencana pelatihan tentang regulasi emosi dan manajemen waktu

 Dalam upaya menyelesaikan tugas Mata kuliah Desain Pelatihan Berbasis Komunitas, AF, AR, FA, Dari universitas 17 agustus 1945 Surabaya berinisiatif memberikan pelatihan kepada siswa siswi smp wahid hasjim 5 Surabaya tentang "Analisis kebutuhan dan rencana pelatihan tentang regulasi emosi dan manajemen waktu".

Dalam penyampaian materi terkait tentang pelatihan ini kami ber 3 menggunakan metode pembagian brousur kepada siswa siswi kelas VIII ,IX Wahid Hasjim 5 Surabaya. Kami juga menjelaskan bagaimana cara mengelola respons emosional mereka sehingga dapat merespons berbagai situasi hidup dengan lebih seimbang dan efektif. Melalui pengembangan regulasi emosi yang baik.

Tujuan dari pelatihan ini untuk:

• Membantu peserta didik untuk mengidentifikasi Pemicu Emosi
• Pemicu Internal: Peserta belajar untuk mengidentifikasi pikiran dan perasaan yang memicu emosi tertentu. Misalnya, pikiran negatif seperti "Aku tidak cukup baik" bisa memicu perasaan sedih atau tidak percaya diri.
• Pemicu Eksternal: Peserta belajar untuk mengidentifikasi situasi, lingkungan, atau interaksi sosial yang memicu emosi tertentu. Misalnya, berada di tempat ramai bisa memicu rasa cemas, atau melihat teman-teman mendapatkan nilai bagus bisa memicu rasa iri.

Contohnya seperti peserta akan belajar bahwa mereka cenderung merasa marah ketika mereka merasa tidak dihargai atau tidak didengarkan. Mereka juga belajar bahwa berada di lingkungan yang penuh tekanan, seperti saat ujian, bisa memicu rasa cemas.

Untuk merancang program pelatihan yang efektif, kami telah melakukan analisis awal terhadap fenomena dan literatur yang didapatkan. Hasil analisis tersebut disajikan dalam tabel berikut, memberikan gambaran menyeluruh tentang karakteristik peserta:

 

No.

Variable

Kategori

1

Jenjang Pendidikan

Siswa SMP kelas VIII, IX

2

Jurusan

Semua Jurusan

3

Usia

13 -- 15 Tahun

4

Jenis Kelamin

Laki-laki dan Perempuan

5

Jumah

40 Orang

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenali, mengelola, dan mengendalikan emosi secara positif. Dengan fokus pada pengembangan keterampilan regulasi emosi, pelatihan ini bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan praktis yang relevan untuk menghadapi tantangan emosional di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Melalui metode yang interaktif dan terstruktur, seperti ceramah, diskusi kelompok, dan role play, pelatihan ini dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang dinamis dan efektif.

            Analisis awal terhadap karakteristik peserta menunjukkan bahwa siswa SMP, khususnya pada jenjang usia 13-15 tahun, berada pada fase perkembangan emosional yang kompleks. Oleh karena itu, pelatihan ini menargetkan kebutuhan spesifik mereka dalam mengenali emosi, meningkatkan empati, dan mengembangkan keterampilan pengelolaan diri. Dengan materi yang terstruktur, pelatihan ini memberikan siswa pemahaman dasar tentang emosi, teknik relaksasi, strategi mengatasi tekanan akademik, serta cara membangun kemandirian dalam regulasi emosi.

            Rangkaian kegiatan pelatihan disusun secara bertahap, dimulai dari pemahaman konsep hingga penerapan teknik regulasi emosi dalam simulasi. Setiap sesi dirancang untuk mencapai tujuan tertentu, seperti meningkatkan kesadaran diri, mengenali hubungan antara emosi dan tindakan, serta membantu siswa menerapkan strategi yang relevan dalam situasi nyata. Evaluasi melalui pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur perkembangan siswa selama pelatihan.