Mohon tunggu...
Ainurrasid
Ainurrasid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

no bio yet

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maraknya Punk Football di Ranah Sepakbola Indonesia

27 Oktober 2024   08:01 Diperbarui: 27 Oktober 2024   09:39 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Ahmad Dhayu salah satu pendukung dari Riverside Forest tentang punk football “Punk football adalah gerakan aliansi masyarakat grassroot atau akar rumput yang dimana awal mulanya punk football ini untuk melawan kapitalisasi sepakbola”, ucap Dhayu Kamis (24/10/2024).

Untuk awal mulanya klub punk football itu berdiri Dhayu mengatakan “Mungkin para supporter menganggap manajemen klub sepakbola yang mereka dukung terlalu banyak bermain politik, jadi para supporter membuat gerakan dengan cara membuat klub baru dengan konsep dari supporter, oleh supporter, dan untuk supporter”, ujarnya, Kamis (24/10/2024).

Inisiatif klub punk football itu muncul pertama kali Dhayu menjelaskan “Klub yang pertama kali muncul itu tepatnya di Jerman pada tanggal 15 Mei 1910 klub tersebut FC St. Pauli”, jelasnya, Kamis (24/10/2024).

Dengan semakin maraknya punk football di ranah sepakbola Indonesia, subkultur ini tidak hanya menjadi wadah untuk mengekspresikan kecintaan pada olahraga, tetapi juga menciptakan ruang untuk menyuarakan perlawanan terhadap komersialisasi sepak bola. Gerakan ini membuktikan bahwa sepak bola bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan nilai-nilai sosial dan solidaritas di luar batasan industri olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun