Mohon tunggu...
Ainun ummi Nur khasana
Ainun ummi Nur khasana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Malang

Saya Ainun Ummi Nur Khasana Mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Malang yang saat ini sedang menempuh semester 7. Menulis dan membaca buku adalah hobi yang selalu memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi saya. Melalui tulisan, saya berharap dapat berbagi pemikiran dan pengalaman untuk memberikan manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Waspada Cuaca Ekstrem Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

21 Desember 2024   15:43 Diperbarui: 21 Desember 2024   15:43 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: https://aqlpeduli.or.id/2024/11/17/balada-cuaca-ekstrem-indonesia-tangguh-hadapi-bencana/)

Waspada Cuaca Ekstrem Menjelang Natal dan Tahun Baru

Fenomena Global Cuaca Ekstrem

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, berbagai wilayah di dunia menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh perubahan iklim global. Dari badai salju yang melanda Eropa hingga gelombang panas yang menyengat di belahan dunia lainnya, perubahan iklim menjadi salah satu isu utama yang mempengaruhi perayaan akhir tahun ini. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.

Dampak Global dari Cuaca Ekstrem

Eropa: Badai Salju Parah

Menurut laporan dari Badan Meteorologi Dunia (WMO), cuaca ekstrem yang terjadi saat ini merupakan dampak dari perubahan iklim yang semakin nyata. "Kita melihat peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem di seluruh dunia. Ini bukan hanya masalah lokal, tetapi merupakan tantangan global yang memerlukan perhatian serius," ujar Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal WMO, dalam konferensi pers yang diadakan pada awal bulan ini. Di Eropa, negara-negara seperti Jerman, Prancis, dan Inggris mengalami badai salju yang parah, menyebabkan gangguan transportasi dan penutupan beberapa bandara.

Asia Tenggara: Gelombang Panas Ekstrem

Sementara itu, di bagian selatan dunia, Australia dan beberapa negara di Asia Tenggara menghadapi cuaca panas yang ekstrem, dengan suhu mencapai rekor tertinggi. Hal ini berpotensi mengganggu perayaan Natal yang biasanya diisi dengan kegiatan luar ruangan. Cuaca panas yang tidak biasa ini juga memengaruhi sektor pertanian dan pasokan listrik di beberapa wilayah.

 

Cuaca Ekstrem di Indonesia

Peningkatan Curah Hujan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia telah mengeluarkan peringatan mengenai peningkatan curah hujan yang signifikan selama periode libur Natal dan Tahun Baru. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa intensitas hujan akan meningkat 20% dibandingkan kondisi normal karena fenomena La Nina lemah. BMKG juga mengidentifikasi fenomena global seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi cold surge yang memengaruhi cuaca di Indonesia. Intensitas hujan diprediksi meningkat pada 21 Desember, sedikit menurun pada 22-23 Desember, dan kembali meningkat pada 24 Desember.

Potensi Bencana Hidrometeorologi

Fenomena ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah rawan seperti Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua. Selain itu, daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi aktif berpotensi mengalami banjir lahar hujan.

Dampak pada Sektor Ekonomi

Cuaca ekstrem juga memengaruhi sektor ekonomi, terutama pariwisata. Banyak pelaku usaha mengalami penurunan pengunjung akibat ketidakpastian cuaca. "Kami harus memikirkan strategi baru untuk menarik wisatawan di tengah cuaca yang tidak menentu," ungkap seorang pengusaha hotel di Bali.

Beberapa negara Eropa telah meningkatkan investasi dalam infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, sementara negara-negara di Asia Tenggara berupaya meningkatkan sistem peringatan dini untuk bencana alam. Dengan semakin mendekatnya perayaan Natal dan Tahun Baru, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi imbauan dari pihak berwenang. Cuaca ekstrem mungkin mengubah cara kita merayakan, tetapi semangat kebersamaan dan solidaritas tetap harus dijaga.

Antisipasi dan Mitigasi

Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mendorong masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG yang telah terintegrasi dengan aplikasi jalur mudik. Selain itu, pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, terutama di wilayah-wilayah yang rawan.  Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau beberapa lokasi jalur rencana operasi Nataru 2024/2025 di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni untuk memastikan kesiapan sarana, prasarana, serta aspek keselamatan mengingat cuaca yang kurang bersahabat pada akhir tahun. Cuaca ekstrem ini berpotensi menyebabkan beberapa bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi. BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan berbagai potensi kebencanaan yang mungkin terjadi selama periode Natal dan Tahun Baru.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat saat musim libur Natal dan tahun baru. Wilayah-wilayah tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua. Selain itu, potensi hujan lebat yang terjadi pada daerah-daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang saat ini sedang aktif, karena potensi banjir lahar hujan yang dapat ditimbulkan.

Pemerintah dan BMKG telah melakukan beberapa upaya mitigasi untuk menghadapi cuaca ekstrem ini. Antara lain:

  • Modifikasi cuaca di beberapa titik yang dikhawatirkan dapat berdampak pada potensi bencana.
  • Peningkatan pengawasan dan keselamatan di jalur mudik.
  • Penyebaran informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG.
  • Kerja sama dengan TNI, POLRI, dan instansi terkait untuk menginformasikan masyarakat mengenai prediksi curah hujan serta potensi banjir dan longsor.

Sumber dan Rujukan

Penulis 1: Ainun Ummi Nur Khasana

Penulis 2: Dr. H. Sutarno, M.Pd 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun