Mohon tunggu...
AINUNNISAK AYUNINGTYAS
AINUNNISAK AYUNINGTYAS Mohon Tunggu... Dokter - Ainunnisak Ayuningtyas

KKN BTV III Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ Dampingi Guru dan Siswa dalam Upaya Optimalisasi Pendidikan

16 September 2021   23:57 Diperbarui: 17 September 2021   00:07 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah dengan tujuan utama memberikan pengalaman pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Pada KKN Back To Village Periode III Universitas Jember ini diikuti oleh 3707 mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya di Kabupaten Bangkalan, Madura. 

KKN Back To Village III juga dilaksanakan di Desa Bancaran, salah satu desa/kelurahan yang terletak di Kecamatan Bangkalan. Desa ini terdiri dari 421 kepala keluarga dan 1002 jiwa yang datang dari berbagai latar belakang. 

Di Desa Bancaran terdapat 4 SD, yaitu SD Bancaran 1, SD Bancaran 2, SD Bancaran 3, dan SD Bancaran 4. Selain itu juga terdapat SMPN 6 Bangkalan. Dari hal tersebut terlihat bahwa warga Desa Bancaran yang berprofesi sebagai siswa berjumlah cukup banyak. Sebagian warga Desa Bancaran juga ada yang berprofesi sebagai guru. Oleh karena itu tematik yang penulis ambil, yaitu Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19 cocok dilaksanakan di Desa Bancaran. 

Letak Desa Bancaran yang cukup dekat dengan pusat Kabupaten/Kota menjadi alasan pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat di Desa Bancaran itu sendiri. Selain itu, dari hasil wawancara penulis kepada perangkat desa dan beberapa warga disana, mereka sebenarnya memiliki semangat yang tinggi dalam memperjuangkan pendidikan, terutama pada anak usia sekolah. 

Namun hal ini perlu adanya dukungan dan sokongan dari berbagai faktor, mulai dari tenaga pengajar itu sendiri, siswanya, sarana prasana, dan tentu memerlukan dukungan pemerintah untuk memajukan pendidikan di Desa Bancaran. Oleh karena itu, penulis berupaya untuk mewujudkan hal tersebut agar dapat menjadi salah satu bentuk dukungan untuk Desa Bancaran di bidang pendidikan. 

Oleh karena tematik yang penulis pilih adalah bertitik tumpu pada bidang pendidikan, penulis menggali berbagai informasi mengenai hal tersebut kepada beberapa masyarakat di Desa Bancaran yang berprofesi di Bidang pendidikan, yaitu guru. Dari keterangan yang disampaikan oleh para sasaran, mereka memberikan keterangan bahwa selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah yang mereka ajar amat sangat tidak efektif. Bahkan mereka tidak pernah bertatap muka langsung dengan siswanya. 

Para sasaran berasal dari sekolah yang berbeda-beda dengan tingkatan yang berbeda pula. Namun permasalahan yang penulis simpulkan sama, yaitu kurangnya semangat guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 

Para sasaran juga menerangkan bahwa mereka hanya memberikan tugas kepada siswanya dan siswa harus mengumpulkan sesuai jadwal yang telah diperintahkan melalui Whatsapp atau siswanya harus datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas di akhir pekan. 

Memberikan tugas saja tentu tidak cukup bagi para siswa. Selain hal itu memberatkan mereka, juga mereka tidak akan paham mengenai materi yang diajarkan karena tidak ada penjelasan langsung dari para gurunya. Selain itu, beberapa sasaran penulis yang berprofesi sebagai siswa sekolah juga menerangkan bahwa pandemi Covid-19 ini membuat mereka lelah, karena tugas yang diberikan oleh guru mereka banyak dan mereka harus berpikir keras untuk menjawabnya karena mereka tidak mendapatkan materi dari gurunya. Bahkan tidak jarang tugas mereka dikerjakan oleh orang tua mereka. 

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis sebagai mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Bancaran ingin mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang efektif demi keutuhan pengetahuan siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini tertuang dalam beberapa rencana program kerja yang akan penulis laksanakan selama 4 minggu. Pertama, penulis akan melakukan pelatihan dan pendampingan para guru yang menjadi sasaran penulis untuk bisa membuat video pembelajaran sendiri dengan menggunakan Ms. Power Point. Hal ini karena Ms. Power Point telah banyak diketahui oleh banyak orang cara pengoperasiannya dan mudah dipahami. 

Selain itu, penulis juga akan melakukan pengadaan kelas untuk memperkenalkan beberapa aplikasi yang dapat dimanfaatkan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Google Classroom platform gratis berbasis web yang dibuat untuk mempermudah kegiatan pembelajaran pendidik dan murid. Dalam platform ini guru dapat memberikan materi pembelajarannya dalam berbagai format file, memberikan pengumuman kepada siswanya, memberikan tugas dalam berbagai format, dan lain-lain. 

Google formulir dan Quizizz merupakan platform yang berbasis web dan gratis yang dapat dimanfaatkan guru untuk melaksanakan ujian atau ulangan harian tanpa harus bertatap muka dan skor yang diperoleh dapat segera terlihat. Quizizz memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah tampilannya yang menarik sehingga memikat keinginan siswa untuk semangat belajar. 

Platform lain yang dapat menunjang proses pembelajaran adalah Zoom dan Google Meeting. Kedua platform tersebut sudah banyak dikenal dan digunakan sejak pandemi Covid-19 ini. Keduanya memiliki manfaat untuk bisa bertatap muka dengan lawan bicara. Sangat bisa digunakan untuk kegiatan tatap muka seperti belajar di kelas. 

Tujuan dilaksanakannya program kerja di atas adalah untuk membantu masyarakat Desa Bancaran, terutama yang berprofesi dalam bidang pendidikan untuk Kembali menjalankan laju pendidikan yang sempat terhenti akibat pandemi ini. Selain itu, penulis juga ingin membantu para siswa di Desa Bancaran untuk Kembali bersemangat dalam menimba ilmu agar dapat mewujudkan mimpi dan cita-cita mereka. 

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa program kerja ini dilaksanakan karena berlatar belakang dari kondisi masyarakat di Desa Bancaran dalam bidang pendidikan. Para tenaga pengajar terkesan tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang guru karena tidak memberikan materi pembelajaran. Sedangkan para siswa terkesan tidak mendapatkan haknya untuk belajar karena mustahil jika harus belajar dari tugas-tugas yang diberikan saja. 

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan ini sangat memberikan kesan baik, baik bagi penulis maupun bagi sasaran. Dari kegiatan KKN BTV III ini penulis mampu belajar hal-hal baru mengenai adaptasi dan kesabaran dalam berinteraksi dengan orang lain. 

Selain itu penulis juga dituntut untuk mampu belajar menggunakan Bahasa yang mudah dipahami sehingga sasaran dapat menerima materi yang diberikan dengan baik. pun bagi sasaran, mereka sangat menikmati jalannya program kerja tersebut dan merasa sangat terbantu dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. 

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Kegiatan pembekalan dan pendampingan sasaran dalam pembuatan video pembelajaran berlangsung selama 5 hari, yaitu sejak tanggal 18 Agustus 2021 -- 22 Agustus 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan metode "Door to Door" pada 3 orang sasaran. Sedangkan untuk kegiatan pendampingan sasaran dalam mengoperasikan platform google forms dan quizziz berlangsung selama 5 hari, yaitu sejak 25 Agustus 2021 -- 29 Agustus 2021 dan juga dilaksanakan secara "Door to Door" pada 8 orang sasaran. 

Sedangkan untuk kegiatan pelatihan penggunaan platform Google Classroom hanya berlangsung 1 hari, yaitu pada tanggal 30 Agustus 2021 secara daring. Mentor terlebih dahulu memberikan demo mengenai cara penggunaan platform Google Classroom, kemudian sasaran melakukannya secara bergantian. Mentor tetap bisa memantau apakah sasaran sudah bisa menggunakan platform Google Classroom atau belum, karena pada saat pengoperasian sasaran harus share screen.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas telah berhasil penulis laksanakan dengan baik. terlihat dari kemajuan-kemajuan yang sudah terlihat pada sasaran. Sasaran sudah bisa membuat video pembelajaran secara mandiri, membuat soal kuis pada platform google forms dan quizziz, dan juga membuat kelas di Google Classroom. 

Harapan penulis kedepannya adalah apa yang telah diberikan oleh penulis kepada sasaran, baik berupa ilmu teori dan pelatihan dapat dimanfaatkan dan dilaksanakan secara terus menerus sebagai upaya menghadapi pandemi ini. Hal ini karena sejatinya istiqomah adalah hal yang paling sulit dilakukan. Sehingga besar harapan penulis bisa melihat siswa di Desa Bancaran dapat tumbuh dengan baik, baik secara fisik, emosional, maupun kompetensi. (Ainunnisak Ayuningtyas / Kelompok 10 / Desa Bancaran / Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun