2. Kebijakan Kesehatan yang Inklusif: Penyusunan kebijakan yang mempertimbangkan kebutuhan semua kelompok masyarakat, termasuk kelompok rentan.
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan: Pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan untuk memastikan layanan yang profesional dan berkualitas.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, ada banyak tantangan yang harus dihadapi, di antaranya:
Keterbatasan Anggaran: Pengalokasian anggaran yang belum memadai seringkali menjadi hambatan utama dalam penyediaan layanan kesehatan.
Ketimpangan Geografis: Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi tantangan besar dalam distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan.
Kurangnya Kesadaran Masyarakat: Banyak masyarakat yang masih belum memahami pentingnya menjaga kesehatan atau tidak tahu bagaimana mengakses layanan kesehatan yang tersedia.
Dampak Ketidaksetaraan Akses KesehatanÂ
Ketidaksetaraan dalam akses pelayanan kesehatan tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Penyakit yang tidak ditangani dengan baik dapat mengurangi produktivitas masyarakat, meningkatkan angka kemiskinan, dan menambah beban pada sistem kesehatan nasional.
Untuk mengatasi ketidaksetaraan ini, diperlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Beberapa solusi yang dapat diterapkan meliputi:
Perluasan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): Memastikan semua warga negara, termasuk yang berada di daerah terpencil, dapat menikmati manfaat JKN.
Pemanfaatan Teknologi: Mengembangkan telemedicine untuk menjangkau masyarakat di daerah yang sulit dijangkau secara fisik.