Mohon tunggu...
Ainun  Jariyah
Ainun Jariyah Mohon Tunggu... Tutor - Masih dalam fase belajar menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenali Gejala Disleksia

24 Juni 2021   21:55 Diperbarui: 24 Juni 2021   22:05 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disleksia adalah keadaan pemrosesan input atau input informasi yang berbeda dengan anak normal, biasanya ditandai dengan disleksia, yang mempengaruhi area kognitif seperti memori, kecepatan pemrosesan input, kemampuan waktu, koordinasi, dan kontrol motorik.

Disleksia merupakan salah satu jenis kesulitan belajar yang dialami oleh seseorang dalam kegiatan membaca, yang disebabkan oleh saraf-saraf tertentu di otak yang tidak bekerja dengan baik.

Dari beberapa definisi dan definisi disleksia, dapat disimpulkan bahwa disleksia adalah anak dengan gangguan penglihatan dan pendengaran yang berkaitan dengan kata-kata atau simbol tertulis yang disebabkan oleh fungsi saraf tertentu (struktur dan hubungan saraf) atau fungsi pusat membaca yang tidak normal. diharapkan.

Gejala disleksia

Anak-anak dengan disleksia tidak dapat membedakan antara suara dan kata-kata. Selain itu, anak disleksia mengalami kesulitan bermain game dengan pengucapan yang mirip.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anak disleksia;

* Kecepatan membaca sangat lambat dan sepertinya tidak yakin dengan apa yang dia bicarakan.

* Gunakan jari Anda untuk mengikuti matanya untuk berpindah dari satu teks ke teks berikutnya.

* Lewati suku kata, frasa, atau bahkan baris tertentu dalam teks.

* Tambahkan kata atau frasa yang tidak ada dalam teks yang Anda baca.

* Membalikkan susunan huruf atau suku kata dengan memasukkan huruf lain.

* Salah mengucapkan kata dengan kata lain, meskipun kata yang diganti tidak memiliki arti yang berarti dalam teks yang dibaca.

* Buat sendiri kata-kata yang tidak berarti.

* Abaikan tanda baca.

Manifestasi disleksia pada anak disleksia adalah sebagai berikut:

* Penambahan suku kata, misalnya batu menjadi baltu.

* Menghilangkan (menghilangkan) huruf pada suku kata, misalnya masak menjadi titik.

* Membalikkan huruf, kata, atau angka dengan arah terbalik/cermin, seperti memotong dadu menjadi babu.

* Membalikkan (mundur) bentuk huruf, kata, atau angka, misalnya papa menjadi qaqa.

* Mengubah huruf atau angka (penggantian), seperti lupa menjadi luga, 3 menjadi 8.

Salah satu penyebab anak disleksia terhambat dalam pemrosesan bahasa adalah karena konsentrasi saraf yang terhubung atau kemacetan lalu lintas sinyal saraf, yang membuat waktu transmisi informasi antar saraf lebih lama. Berikut hasil scan FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) anak disleksia saat menghadapi aktivitas membaca.

Para ahli percaya bahwa disleksia lebih disebabkan secara genetik dari etiologi, dan 23% hingga 64% orang tua atau kerabat dengan disleksia sering menjadi penyebab disleksia yang diturunkan melalui kromosom. Temuan ini merupakan salah satu signifikansi tanda-tanda disleksia pada anak disleksia, yang dapat ditelusuri kembali ke orang tua atau kerabat yang juga mengalami disleksia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun