Mohon tunggu...
Ainun Jariyah
Ainun Jariyah Mohon Tunggu... Guru - Berkarya terus. Terus berkarya

Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kognitif Anak Dipengaruhi oleh Lingkungan atau Pola Asuh?

18 Oktober 2021   13:38 Diperbarui: 18 Oktober 2021   13:52 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keceradasan seseorang bisa didapat dari mana saja. Bisa faktor genetik, atau faktor lingkungan, namun masih sangat diperlukan untuk terus distimulus. Kognitif diartikan sebagai sesuatu hal yang berhubungan dengan atau melibatkan kognisi berdasarkan kepada pengetahuan faktual yang empiris.

Lebih lanjutnya proses kognisi ini adalah sebuah proses mental yang mengacu kepada proses mengetahui (knowing) , yah.... rasa ingin tahu anak itu sangat besar yah. maka dari itu sangat perlu untuk orang tua, guru, terutama lingkungan sekitar untum terus mengarahkan pada hal-hal yang baik dan bermanfaat. Kemampuan anak juga bisa berfikir lebih kompleks serta melakukan penalaran dan pemecahan masalah pada perkembangannya kemampuan kognitif ini akan mempermudah anak untuk menguasai pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga ia dapat berfungsi secara wajar dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Untuk anak menjadi bisa dalam menggapai hal-hal yang belum ia ketahui bisa dengan melawati beberapa tahap perkembangan kognitif yakni : 

1. Tahap sensory (sensori motor)

tahap ini melibatkan anak untuk berlatih pada penglihatan, pendengaran, pergeseran dan persentuhan serta selera.

2. Tahap praoperasional (pre-operational)

cara berfikir anak pada pertingkat ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis.

3. Tahap operasi konkrit (concrete-operational)

Pada tahap ini anak mampu untuk mempertahankan ingatan tentang ukuran, panjang, atau jumlah benda cair. 

4. Tahap operasi formal (formal-operational)

Anak dapat mengembangkan hipotesis, deduktif tentang cara untuk memecahkan problem dan mencapai kesimpulan secara sistematis. 

Dengan Alat Permainan Edukatif  (APE) bisa menjadi alat atau sarana prasarana untuk menstimulus kognitif anak. Terdapat banyak jenis dan alat permainan edukatif yang telah diciptakan oleh para ahli untuk mengembangkan aspek kognitif yang harus dicapai anak, yaitu ada balok cruissebarie permainan ini merupakan salah satu APE ciptaan George Cruissenaire. Jenis permainan ini digunakan untuk mengembangkan berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan ketrampilan anak dalam bernalar. 

Lalu ada permainan Kotak lambang bilangan kotak ini berisikan tulisan atau angka 1 sampai 20. Tujuannya untuk mengenal lambangan bilangan dan menggunakan anak ini juga bisa menjadi media untuk mengajarkan anak bisa berhitung. Selanjutnya ada pohon angka dengan pohon angka ini melatih anak untuk samkin bisa berhitung, melalui media Alae Permainan Edukatif (APE), karena guru menganggap bahwa dengan penggunaan alat perga untuk anak lebih cepat memahami atau menangkap apa yang diajarkan serta disampaikan.

Banyak manfaat jika menggunakan Alat Permainan Edukatif, yang salah satunya yakni menyenangkan bagi anak. Sehingga anak semakin mudah mencerna apa yang diajarkan. Karena jika apa yang disenangi tidak akan merasa berat rasanya. Namun jika membahas sesuai dengan judul perkembangan kognitif seseorang  ini didapat dari mana sih ? pola asuh ? atau lingkungan. Berikut faktor-faktor perkembangan kognitif yang mengacu pada teori Piaget yakni :

1. Faktor Hereditas

faktor ini menjelasakan anak bisa secerdas itu karena faktor genetik atau keturunan, sehingga hal ini anak sangat dipengaruhi oleh lingkunga n pendidikan,sosial-budaya,pola asuh orang tua serta pengalaman yang ia peroleh dari sekitarnya.

2. Faktor Kematangan 

Pada faktor ini kematangan fisik ini mempengaruhi secara keseluruhan garis besar perkembangan kognitif anak. 

3. Faktor Pembentukan 

adalah segala di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Ada dua pembentukan yaitu pembentukan sengaja seperti sekolah formal dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alamt sekitar)

4. Faktor minat dan bakat 

Minat mengarahkan perbuatan kepada tujuan dan merupakan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Bakat seseorang akan mempengaruhi tingkat kecerdasannya. Seseorang yang memiliki bakat tertentu akan semakin mudah dan cepat mempelajarinya. 

5. Faktor kebebasan 

keluasaan manusia untuk berpikir divergen (menyebar) yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah dan bebas memilih masalah sesuai kebutuhan. 

jadi intinya semua berkaitan ya teman-teman. dari pola asuh yang diberikan, serta lingkungan yang bagaimana yang didapat oleh anak. Dan juga tetap perlu nya stimulus bisa dengan Alat Permainan Edukatif yang sangat efektif karena bisa semua aspek perkembangan untuk mengembangkan kemampuan anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun