Bisa disampaikan ngurunsaat di dalam kelas. Atau per individu anak setelah istirahat. Terkadang ada juga anak yang memiliki sifat sosial' yang tinggi ia suka berbagi dan peduli kepada temannya.Â
Seperti contoh jika anak memiliki bekal maka sang anak akan memberikan kepada temannya. Itu sudah termay kesadaran sosial yang telah terbentuk pada anak. Namun ada juga yang anak tidak peduli terhadap sekitar bahkan malah ia yang menjadi onar, kacau pada saat istirahat. Entah sikap nya itu merampas mainan temannya atau hanya sekedar mengganggu temannya yang asik bermain.Â
Itu sudah termasuk dia memiliki kesadaran sosial namun tinggal kita mengasah nya atau mempolesnya saja agar menjadi lebih baik lagi. Tapi bukan berarti sifat anak seperti itu adalah sifat yang tak patut dan kita acuh tak acuh.Â
Seharusnya dengan adanya sifat anak seperti itu menjadi kan para pendidik lebih disiplin lagi untuk lebih memberikan gambaran dan lebih memberikan pengarahan untuk anak yang bersifat seperti itu.Â
Kadang juga anak bersifat seperti itu karena dia ingin diperhatikan lebih. Dengan begitu itulah lowongan untuk lebih bisa memberikan yang terbaik lagi.Â
Mengapa kesadaran sosial itu penting di dapat anak. Karena itu sangat berpengaruh untuk diandi kemudian hari. Jika terbiasa anak tidak peduli dengan sekitar maka maka akan terbawa pada masa dewasa nya. Akan bahaya jika semakin banyak orang yang tidak peduli dengan keadaan sekitar. Bagaimana negara Indonesia kedepannya.Â
Maka sangat perlu dan pentingbumtuk menumbuhkan karakter anak yang bersifat kesadaran sosial. Yang memang nanti nyanakan berpengaruh dikemudian hari.Â
Apalagi Pendidikan anak usia dini ini memang penting kita perhatikan apa saja yang harus disampaikan ataupun kita praktekkan karena itu yang akan ditanam pada daya ingat anak terkadang malahan dengan alam bawah sadar dan ini mereka ini menjadi catatan penting untuk para pendidik dan orang tua.Â
Untuk lebih memperhatikan pembentukan karakter anak. Terutama pada kepekaannya di lingkungan sosial nya. Karena terkadang mereka yang masih merengek cengeng nangis itu pun karena terbiasa di sikapi seperti ituÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H