Mohon tunggu...
Ainun Jariah
Ainun Jariah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Limfoma, Penyakit Mematikan yang Jarang Diketahui

10 Agustus 2020   22:00 Diperbarui: 10 Agustus 2020   21:50 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Limfoma sendiri bukan merupakan penyakit yang bisa disepelekan, untuk itu mari kenali gejalanya sedini mungkin. Limfoma dapat ditandai dengan munculnya benjolan,pembesaran, ataupun pembengkakan getah bening di bagian dada, leher, ketiak, ataupun lengan, demam yang berkepanjangan, rasa panas dan berkeringat di malam hari bahkan saat suhu udara dingin, mengalami penurunan berat badan, mudah lelah, nafsu makan menurun, kulit terasa gatal, mengalami gangguan sistem pernafasan, hingga dada terasa nyeri. Namun yang paling penting ialah deteksi sedini mungkin, kita dapat melakukan pemeriksaan fisik secara mandiri seperti meraba bagian yang telah disebutkan diatas apakah terdapat benjolan atau pembengkakan yang dapat digerakkan dan digeser terlebih lagi apabila benjolan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit saat digerakkan.

Perlu diingat bahwa tidak semua benjolan dapat dipastikan Limfoma. Jika seseorang mengalami gejala diatas secara bersamaan cobalah untuk tidak menunda memeriksakan nya ke dokter dan rumah sakit terdekat agar tidak berujung pada resiko stadium akhir, komplikasi ataupun kematian. Biasanya untuk membedakan apakah Limfoma tersebut merupakan Limfoma Hodgkin ataupun Non Hodgkin dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti CT Scan ataupun PET Scan Tes darah Biopsi hal ini bertujuan untuk mengambil sebagian atau keseluruhan kelenjar getah bening.

  • Pembedahan, dilakukan jika pembengkakan terjadi pada otak, kelenjar ludah, paru-paru, hati hingga sumsum tulang belakang. limfoma ekstranodal dilakukan bedah reseksi terlebih dahulu. Kemudian, barulah dilakukan radioterapi atau kemoterapi.
  • Radiasi, dilakukan jika pembengkakan terjadi pada nasofaring seperti amandel hingga jaringan tulang primer dengan teknik dan metode penyinaran dengan penerapan " cape " atau " Y " terbalik, pengobatan dengan cara ini bertujuan untuk melindungi organ vital.
  • Herbal, hal ini bertujuan untuk meminimalisir jumlah racun yang ada di dalam tubuh serta meningkatkan sistem imunitas, namun pengobatan dengan cara herbal biasanya hanya untuk menghambat pertumbuhan dari sel tumor serta meringankan gejala.
  • Kemoterapi, menurut Rahayuningtyas Etis Duhita, Riani Setiadhi 2019 menyebutkan bahwa adapun obat kemoterapi yang digunakan adalah siklofosfamid, doxorubicin, dan vinkristin. Kemoterapi sendiri bertujuan untuk mengurangi jumlah sel-sel limfoma dan dalam waktu tertentu dapat mengendalikan perkembangan limfoma serta menghambat perkembangan sel-sel limfoma dan membunuh sel limfoma sampai batas tertentu.

*Peserta KKN-DR Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Kelompok 84

Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Mhd. Furqan, S. Si, SH. M.Comp. Sc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun