Mohon tunggu...
Ainun Astuti
Ainun Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi: menulis Konten: puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Jejak Akar Yang Tak Terlihat "

26 Desember 2024   20:39 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:39 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lembah waktu sunyi berkelana 

Gemah-nya menenangkan hati resah

Tangan-nya bagai ladang keajaiban 

Tatapan-nya bagai lentera di lorong-lorong gelap.

            Namun,tak sedikitpun merasa letih

            Membangun-kan mimpi dalam sepi 

            Kau bagai  sungai,tak pernah surut

            Mengalir tenang meski bebatuan.

Di setiap percik air mu,ada cinta

Menghapus dahaga jiwa tersesat 

Ibu,kau bagai akar kehidupan.

Di mata mu tersimpan kenangan.

             Di gelap malam ku,

             Dengan sinar penuh pengharapan .

             Di hati mu ada samudera,

             Yang menyimpan rahasia kasih,

Tanpa ujung tanpa batas.

Ibu,nama mu bagai bait puisi,

Selalu menunggu tinta baru dari kehidupan ini.

Aku hanyalah daun pada akar tak terlihat.

   

            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun