Mohon tunggu...
Ainun Alawiah
Ainun Alawiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Perkembangan Moral Yg Dikemukakan Oleh Lawrence Kohlberg

20 Januari 2025   14:51 Diperbarui: 20 Januari 2025   14:51 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori **perkembangan moral** yang dikemukakan oleh **Lawrence Kohlberg** berfokus pada bagaimana individu berkembang dalam pemahaman dan penilaian moral mereka sepanjang hidup. Kohlberg berpendapat bahwa perkembangan moral terjadi dalam serangkaian tahap yang bersifat progresif dan bertahap. Ia mengembangkan teori ini berdasarkan pemikiran **Jean Piaget**, tetapi Kohlberg menambahkan bahwa perkembangan moral dapat terus berlangsung hingga dewasa.

Kohlberg mengidentifikasi **tiga tingkat perkembangan moral**, yang masing-masing terdiri dari dua tahap, sehingga total ada **enam tahap perkembangan moral**. Setiap tahap menggambarkan cara individu menilai apa yang benar atau salah, dengan semakin kompleksnya pemikiran moral yang berkembang seiring waktu.

### 1. **Tingkat 1: Moralitas Pra-Konvensional**

Pada tingkat ini, individu masih sangat dipengaruhi oleh pengaruh eksternal dan mencari kepatuhan untuk menghindari hukuman atau mendapatkan penghargaan. Moralitas mereka didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan mereka, tanpa mempertimbangkan nilai atau norma sosial yang lebih luas.

#### Tahap 1: Kepatuhan dan Penghindaran Hukuman

- Pada tahap ini, individu memahami aturan sebagai sesuatu yang harus diikuti untuk menghindari hukuman. Moralitas mereka terfokus pada konsekuensi langsung dari tindakan, dan mereka belum mampu memahami alasan moral di balik aturan tersebut.

#### Tahap 2: Keputusan Berdasarkan Penghargaan dan Pertukaran

- Pada tahap ini, individu mulai mengembangkan kesadaran akan saling menguntungkan. Mereka membuat keputusan moral berdasarkan apa yang mereka dapatkan dari tindakan tersebut (penghargaan atau manfaat). Moralitas mereka terfokus pada prinsip timbal balik atau **pertukaran**: "Saya melakukan ini karena saya ingin mendapatkan sesuatu sebagai imbalan."

### 2. **Tingkat 2: Moralitas Konvensional**

Pada tingkat ini, individu mulai menghargai nilai-nilai sosial, peran mereka dalam masyarakat, dan pentingnya aturan atau norma dalam kelompok sosial mereka. Mereka mulai mengembangkan rasa kewajiban terhadap orang lain dan masyarakat.

#### Tahap 3: Memenuhi Ekspektasi Sosial

- Pada tahap ini, individu berfokus pada mendapatkan persetujuan sosial dan menerima norma-norma kelompok. Tindakan dianggap benar jika mereka mematuhi harapan orang lain, seperti keluarga, teman, atau masyarakat secara umum. Moralitas mereka didorong oleh keinginan untuk diterima dan dihargai oleh orang lain.

#### Tahap 4: Mempertahankan Tertib Sosial

- Pada tahap ini, individu menghargai pentingnya peraturan dan hukum yang menjaga ketertiban sosial. Mereka mematuhi hukum dan norma-norma sosial karena mereka menganggap aturan tersebut penting untuk menjaga stabilitas masyarakat. Moralitas mereka terfokus pada menjaga sistem sosial dan kewajiban moral terhadap masyarakat.

### 3. **Tingkat 3: Moralitas Pascakonvensional**

Pada tingkat ini, individu mulai mengembangkan pemikiran moral yang lebih abstrak dan universal, dengan mengutamakan prinsip-prinsip etika yang lebih tinggi dan nilai-nilai kemanusiaan. Mereka mulai memahami bahwa aturan dan hukum tidak selalu benar jika dilihat dari perspektif keadilan universal.

#### Tahap 5: Kontrak Sosial dan Hak Individu

- Pada tahap ini, individu mulai melihat hukum dan aturan sebagai kontrak sosial yang dapat dinegosiasikan. Mereka mengakui bahwa beberapa aturan dan hukum mungkin tidak adil dan harus diubah demi kebaikan bersama. Mereka lebih memprioritaskan hak individu dan kesejahteraan masyarakat, serta peduli terhadap keadilan sosial.

#### Tahap 6: Prinsip Etika Universal

- Pada tahap terakhir ini, individu mengembangkan pemikiran moral yang sepenuhnya didasarkan pada prinsip etika dan keadilan universal. Mereka membuat keputusan moral berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia, keadilan, dan kebaikan yang lebih luas, terlepas dari aturan yang ada. Tindakan dianggap benar jika mencerminkan nilai-nilai moral yang mendalam dan prinsip-prinsip universal seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia.

### Kesimpulan

Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg menunjukkan bahwa pemahaman moral individu berkembang melalui serangkaian tahap yang bersifat progresif, dari mengikuti aturan untuk menghindari hukuman (pra-konvensional) menuju pemahaman yang lebih kompleks dan berbasis prinsip-prinsip universal (pasca-konvensional). Perkembangan moral ini tidak hanya bergantung pada faktor usia, tetapi juga pada pengalaman, refleksi pribadi, dan interaksi sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun