Mohon tunggu...
Maya Asmikulo
Maya Asmikulo Mohon Tunggu... Guru - Guru Biasa

Guru Biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Benarkah Ada Anggaran Riset Perguruan Tinggi 26 T? Tanggapan Untuk Artikel Ninoy N Karundeng

17 Juni 2019   10:34 Diperbarui: 17 Juni 2019   10:58 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu dicatat bahwa dana Litbang atau dana R&D dari PDB Indonesia adalah bukan jumlah dana riset untuk perguruan tinggi ataupun jumlah dana riset untuk Kemenristekdikti. Menurut data dari Kemenristek Dikti tahun 2017, dana Litbang atau dana R&D dari PDB Indonesia adalah sebesar 30 Trilun Rupiah, dana itu bukan total dana riset di Kemenristekdikti atau dana riset untuk Perguruan Tinggi seluruh Indonesia melainkan dana Litbang untuk seluruh Kementrian dan Institusi Pemerintah di Indonesia.

Sedangkan anggaran dana untuk penelitian di Kemenristekdikti yang khusus dikucurkan untuk penelitian di Perguruan Tinggi adalah sebesar 1,03 Triliun Rupiah untuk tahun 2017. Kemudian anggaranya meningkat 22 persen pada tahun 2018 yang kalau dirupiahkan besarannya menjadi 1,29 Triliun Rupiah. Dana 1,29 Triliun Rupiah itu kemudian dibagi untuk 122 PTN dan juga kepada 3136 PTS.

Kemudian, anggaran dana penelitian untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk tahun 2018 sebesar 240 Miliar Rupiah yang dibagi untuk 97 PTKIN dan 1058 PTKIS yang berada di bawah naungan payung Kementrian Agama.

Jadi, kalau dilihat dari perkembangannya, dana riset untuk perguruan tinggi di Indonesia memang selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun demikian, jumlah dana riset itu dapat digolongkan kecil dan kurang dari ideal karena sejatinya biaya untuk melakukan penelitian yang berkualitas itu, harus diakui dengan jujur, adalah tidak murah.

Membandingkan Perguruan Tinggi Kita dan Perguruan Tinggi Luar Negeri?

Menurut saya, melakukan refleksi atas kekurangan perguruan tinggi kita dengan melihat kemajuan Perguruan Tinggi Asing di luar negeri adalah baik. Kita dapat mencontoh kebaikan-kebaikan atau nilai-nilai positif dari perguruan-perguruan tinggi asing itu.

Tapi, mengatakan kekurangan dan kelemahan yang ada di perguruan tinggi kita dengan melihat berbagai kelebihan dan keberhasilan perguruan tinggi top di dunia tanpa melihat perbedaan karakter dan latar belakangnya adalah sikap yang naf.

Sebagai contoh, dana penelitian untuk satu universitas Top di Amerika seperti di Universitas Stanford sebesar hampir 25 Triliun untuk anggaran penelitian per tahun. Dengan dana sebesar itu, kemudian, Stanford sering menduduki peringkat Satu universitas terbaik dunia, atau minimal masuk Lima Besar Dunia. Nah, dengan kondisi yang demikian, kemudian kita mengatakan bahwa pembangunan riset di perguruan tinggi kita gagal total karena tidak ada satu pun universitas di Indonesia yang masuk 200 besar dunia.

Belum lagi, universitas-universitas di Indonesia mempunyai permasalahan dengan kualitas sumberdaya manusia, manajemen yang kacau, sumber dana yang cekak, dan politisasi perguruan tinggi dll adalah problematika yang mesti dipahami sebelum kita kemudian menghardik dengan heroic kegagalan dan kelemahan kementrian dan pergruruan tinggi kita.

Menakar Besar Kecil Dana Riset di Kemenristekdikti dan Kemenag?

Perguruan-perguruan tinggi di Indonesia berada dalam naungan berbagai kementrian seperti Kemenristekdikti, Kemenag, Kemenhub, Kemenkeu, POLRI, TNI, dll. Namun yang terbesar berada dalam naungan Kemenristekdikti dan Kemenag. Dalam hal penganggaran dana riset ini, mari kita tengok hanya pada perguruan tinggi di bawah kemenristekdikti dan Kemenag.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun