3. Interaksi Sosial di Kelas
Dampak pada Anak: Interaksi sosial yang buruk dapat menghambat kemampuan anak untuk bekerja sama, menyelesaikan konflik, dan menjalin hubungan positif.
Pandangan Terkenal:
Lev Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam teori Zone of Proximal Development (ZPD). Menurutnya, anak belajar lebih efektif melalui kerja sama dengan teman sebaya.
Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) merekomendasikan pendekatan pembelajaran sosial-emosional (SEL) untuk membangun keterampilan sosial siswa.
Solusi yang Dapat Diterapkan
1. Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan: Memberikan pelatihan kepada guru dan siswa tentang empati, komunikasi, dan resolusi konflik.
2. Melibatkan Orang Tua: Membangun kemitraan antara sekolah dan keluarga untuk mendukung kesejahteraan emosional anak.
3. Menerapkan Program Khusus: Program seperti No Bully atau Restorative Practices dapat menjadi alat untuk mengatasi isu emosional di sekolah dasar.
Pendekatan holistik dan kolaboratif akan lebih efektif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, mendukung, dan inklusif bagi semua siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI