Tongtek mulai diaksikan sekitar pukul 01.00-03.00 WIB dini hari. Para pemuda berkeliling desa dengan berjalan kaki bersama dengan menggunakan peralatan tongtek.Â
Bahkan tidak banyak dari para pemuda yang ikut menambahkan dengan nyanyian-nyanyian atau sholawatan bersama sesuai dengan instrument tongtek yang telah dibuat.
Meski mayoritas masyarakat menyukai tongtek terlebih dari kalangan anak-anak atau pemuda desa, tetapi tradisi tongtek terkadang mendapatkan respon yang kurang baik dari warga setempat dikarenakan waktu membangunkan sahur yang terlalu awal, sedangkan kesunnahan dalam islam adalah untuk mengakhirkan makan sahur. Ada juga yang merasa terganggu dengan petasan-petasan yang dinyalakan dalam selingan tongtek.
Bagaimanapun juga tradisi tongtek  harus dilestarikan meskipun anak-anak dan pemuda desa sekarang lebih banyak yang suka main game atau main smartphone.Â
Tentunya dengan tradisi tongtek yang tidak mengganggu masyarakat sekitar. Dengan melaksanakan tongtek pada pukul 03.00 WIB, tidak menyalakan petasan, dan tidak menggunakan orkes sebagai alat music tongtek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H