Disamping sekolah memilki perang pendting dalam mempersatukan budaya bangsa, sekolah juga menjadi alat pelestari budaya yang masih layak untuk dipertahankan. Seperti bahasa daerah, seni, budi pekerti dan segala upaya memberdayaka sumberdaya lokal guna kepentingan sekolah dan masyarakat.
- fungsi pendidikan sebagai seleksi
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal penempatan jabatan dan fungsi tertentu, prosesnya biasanya melibatkan tiga tahap penting, yaitu seleksi, pelatihan, dan pengembangan. Dalam konteks seleksi, lembaga pendidikan atau tempat kerja melakukan penilaian terhadap calon siswa atau karyawan yang ingin memasuki institusi tersebut, sering kali dengan menggunakan Nilai Ekskul Menonjol (NEM) atau metode seleksi lainnya. Proses seleksi ini sering kali menciptakan kesenjangan pendidikan di Indonesia, karena calon siswa dengan NEM rendah atau dengan keterbatasan ekonomi mungkin kesulitan mendapatkan akses ke institusi pendidikan berkualitas. Hal ini juga berlaku dalam konteks penempatan jabatan atau fungsi tertentu, di mana individu harus melewati berbagai tahap seleksi untuk memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi dan keahlian yang sesuai dengan jabatan yang mereka inginkan atau yang sedang mereka pegang.
- fungsi sebagai perubahan sosial
Pendidikan memilki fungsi dan tujuan untuk melakukan perubahan sosial, yang meliputi :
- Menyelenggarakan pewarisan budaya. Dalam pendidikan, siswa akan diajarkan berbagai kebiasaan baru yang akan mengubah kebiasaan lama menjadi yang lebih kontemporer. Hal ini mencakup aspek orientasi ekonomi, mandiri, mekanisme, kompetensi, sikap kerja, dan lain sebagainya.
- Lembaga pendidikan berperan sebagai perantara dalam penyebaran budaya. Kebijakan sosial yang diadopsi kemudian didasarkan pada budaya dan penyebaran budaya. Beberapa sekolah bahkan memperkenalkan nilai-nilai baru untuk memfasilitasi siswa dalam berintegrasi menjadi anggota masyarakat.
- fungsi pendidikan sebagai partner masyarakat
Sekolah merupakan mitra bagi masyarakat karena terdapat hubungan timbal balik antara keduanya yang saling berpengaruh. Keterkaitan antara sekolah dan masyarakat memiliki manfaat serta nilai yang sangat penting dalam mendukung perkembangan moral, dukungan material, dan sumber pembelajaran dari masyarakat itu sendiri. Hubungan antara sekolah dan masyarakat adalah bagian dari upaya untuk membentuk dan mengembangkan perkembangan individu siswa. Sekolah, dalam konteks ini, merupakan representasi dari sistem sosial yang merupakan bagian integral dari suatu masyarakat, dan hal ini dapat dijelaskan secara lebih rinci melalui teori fungsional struktural yang dikembangkan oleh Talcott Parsons.
C. Pendidikan Islam dalam Pembaruan
- Pengertian
Pendidikan adalah proses gradual di mana suatu hal ditanamkan ke dalam diri manusia. Istilah "proses penanaman" merujuk pada metode dan sistem yang digunakan untuk secara bertahap mengimplikasikan apa yang disebut sebagai pendidikan. Pendidikan Islam berasal dari kata "didik," yang mengandung arti.
melindungi, mendidik, dan menjaga. Jika kita
menggambarkan ini secara analogis, pendidikan dapat dijelaskan sebagai suatu proses yang berkelanjutan untuk merawat dan mengembangkan pertumbuhan fisik dan potensi manusia dengan baik, dengan tujuan menghasilkan individu yang berpengetahuan, berperilaku baik, dan mampu mempertahankan nilai- nilai budaya dalam masyarakat. Pendidikan bertujuan untuk mendidik individu agar memiliki pengetahuan dan keterampilan, disertai dengan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dengan demikian, individu akan menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk kebaikan masyarakat, lingkungan, dan negaranya.
Pembaruan adalah istilah yang dapat dianggap sebagai manifestasi dari perubahan. Perubahan (ke arah mana pun) selalu berlangsung terus-menerus, sehingga menghasilkan pepatah bahwa "yang tetap adalah perubahan itu sendiri." Pembaruan dalam konteks modernisme atau modernisasi berhubungan dengan kata "modern," yang berasal dari bahasa Latin "modo," yang berarti masa kini atau yang terbaru. Meskipun saat modernitas dimulai bisa diperdebatkan, yang perlu dicatat adalah bahwa tahap perkembangan peradaban manusia saat ini dianggap sebagai zaman modern, walaupun ini juga memiliki sambungan dengan pencapaian masa lalu.
- Pembaruan Pendidikan Islam
Pendidikan Islam di Indonesia masih menghadapi beragam kendala di berbagai aspek. Perbaikan yang diperlukan belum dilakukan secara komprehensif dan tampaknya hanya sebatas perbaikan sementara. Hingga saat ini, usaha pembaharuan pendidikan Islam secara substansial terkendala oleh sejumlah masalah, mulai dari masalah keuangan hingga ketersediaan tenaga ahli. Padahal, pendidikan Islam saat ini terlihat tidak stabil dalam berbagai hal, terutama dalam hal orientasi yang semakin tidak jelas. Dengan latar belakang ini, ada dua alasan utama mengapa diperlukan konsep pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia menuju masyarakat madani.
- Konsep dan pelaksanaan pendidikan Islam dianggap terlalu terbatas, karena cenderung menitikberatkan pada aspek spiritual dan akhirat, sementara Islam sendiri mendorong keseimbangan antara aspek dunia dan akhirat. Oleh karena itu, diperlukan pemikiran ulang terkait konsep pendidikan Islam yang benar-benar didasarkan pada asumsi dasar
tentang manusia yang sedang dalam proses menuju masyarakat madani.
- Lembaga-lembaga pendidikan Islam yang dimiliki sekarang ini, belum atau kurang mampu memenuhi kebutuhan umat Islam dalam menghadapi tantangan dunia modern dan tantangan masyarakat dan bangsa Indonesia disegala bidang. Maka, untuk menghadapi dan menuju masyarakat madani diperlukan konsep pendidikan Islam serta peran seratnya secara mendasar dalam memberdayakan umat Islam.