Mohon tunggu...
Nur Aini
Nur Aini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ

Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Diri Pemuda: Self Healing Pasca-Putus Cinta

20 Oktober 2021   20:22 Diperbarui: 20 Oktober 2021   20:52 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasca putus cinta, anak muda akan berusaha untuk menghibur dirinya sendiri. Seseorang yang masih sangat mencintai pasangannya dan mengalami putus cinta umumnya akan menunjukkan reaksi kehilangan terutama di awal-awal putus cinta. Ketika anak muda putus cinta akan menyebabkan lebih sering menyendiri di kamar. Dalam aspek sosiologis pasca putus cinta akan terjadi perubahan misalnya menjadi jarang berinteraksi dengan orang lain dan lebih senang menyendiri.

 Anak muda saat ini menyebut proses penyembuhan pasca putus cinta dengan sebutan "Self Healing". Self healing merupakan istilah dari bahasa inggris yang memiliki arti penyembuhan diri atau pengobatan diri. Anak muda yang putus cinta akan mengelola keadaan dan mendorong usaha untuk menghilangkan rasa sedihnya dan mengurangi stress. 

Anak muda akan befikir dan mempertimbangkan beberapa alternative pemecahan masalahnya, misalnya sepeti curhat dan meminta pendapat dengan teman sebayanya. Meskipun terkadang tidak juga dapat mengurangi rasa sedih dan kecewanya, tetapi hal itu akan sedikit membuat anak muda yang putus cinta merasa lega. Ketika sedang sedih, mereka hanya butuh didengarkan dengan baik.

Teori sosiologi tentang pemuda, yaitu teori transformasi diri menjelaskan perubahan diri pemuda bisa dilihat dari 6 aspek yaitu fisik, penampilan, berkembangnya sudut pandang dan pemikiran, psikologis dan sosiologis. Perubahan atau transformasi diri ini disebabkan oleh adanya kesadaran. 

Menurut George Herbert Mead, kesadaran merupakan esensi diri dan sumber identitas. Kesadaran adalah pemahaman manusia atas pengelamannya sendiri, yang memungkinkan untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan keadaannya. Dengan kata lain, kesadaran diri menurut Mead menyangkut dengan objektifitas diri.

Anak muda yang putus cinta cenderung ingin membuat mantan pasangannya ini menyesal karena putus hubungan dengannya. Seperti yang dijelaskan teori transformasi diri, seseorang dapat berubah karena rasa kecewa yang di alaminya. Setelah reaksi kehilangan pada awal-awal putus cinta, seiring berjalannya waktu akan terbiasa dengan keadaan yang baru. Dari sinilah anak muda yang putus cinta mulai mentransformasikan dirinya menjadi lebih baik. Anak muda yang patah hati juga akan merubah penampilannya, anak muda saat ini menyebutnya dengan "Glow Up". 

Lalu mulai berproses, dimana individu memaknai (seeking meaning) arti kegagalan yang dialaminya dan mencari hal hal yang penting dalam hidupnya. Dalam hal ini, individu akan mencoba mencari hikmah atau pelajaran yang bisa diambil dari masalah yang sedang dihadapinya. Individu mulai menyadari masih banyak hal yang harus dilakukan.

Kesadaran menurut Mead juga merupakan hubungan antara individu dengan lingkungannya sejauh lingkungan itu eksis bagi individu. Kesadaran berarti hubungan diri yang berefleksi dengan dunia sosial sekelilingnya. Anak muda putus cinta yang sebelumnya lebih menutup dirinya, memiliki kesadaran untuk kembali berinteraksi dengan sekitarnya. Untuk menghibur dirinya, individu berkumpul atau nongkrong dengan teman sebayanya dan refreshing untuk menghilangkan stress. Individu juga berusaha untuk bertransformasi menjadi versi terbaik dirinya.

Seligman (2005) memandang bahwa seseorang memiliki potensi baik dan potensi buruk atau negatif. Dengan mengembangkan potensi positif yang dimiliki maka hal tersebut dapat membuat rasa penderitaan berkurang. Pada akhirnya hal tersebut akan membawa seseorang kepada arah yang bahagia. 

Sebuah kebahagiaan itu dimaknai sebagai sesuatu yang lebih bermakna, yang dimana di dalamnya terdapat nilai-nilai kebaikan. Nilai kebaikan itu antara lain dapat memaafkan apa yang telah terjadi, menerima keadaan dengan lapang dada, dan mampu memberikan kasih sayang terhadap orang lain.

Dengan adanya pengelolaan emosi yang baik akan menimbulkan adanya kebahagiaan dan suasana hati yang positif. Adanya kebahagiaan dapat membuat individu lebih objektif menyikapi sesuatu, kreatif, toleran, dan mampu memecahkan masalah. Kebahagiaan akan menekankan pada kesejahteraan subjektif dalam bentuk kepuasaaan terhadap pencapaiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun