Mohon tunggu...
Nur Aini
Nur Aini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ

Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Hidden Curriculum dalam Pendidikan Formal di Pandemi Covid-19: Perspektif Sosiologi Kurikulum

4 Juli 2021   22:43 Diperbarui: 4 Juli 2021   22:48 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Nur Aini

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

Pandemi Covid-19 belum kunjung usai, sejak awal tahun 2020 hingga saat ini kasus positif selalu bertambah. Seiring berjalannya waktu, virus ini bermutasi sehingga muncul beragam varian baru, salah satunya varian Delta yang pertama kali ditemukan di India. Berbagai pihak khawatir karena varian Delta dapat menular lebih cepat dan sudah menyebar di Indonesia. Gejala umum yang ditimbulkan yaitu demam ,batuk, dan sesak napas. 

Gejala lain mungkin termasuk nyeri otot, diare, sakit tenggorokan, kehilangan penciuman, dan sakit perut. Sementara sebagian besar kasus mengakibatkan gejala ringan, beberapa berkembang menjadi pneumonia virus dan kegagalan multi-organ. Manusia merupakan makhluk sosial, dimana selalu terdapat interaksi di dalamnya, sehingga penyebaran virus Covid-19 ini semakin cepat. Mengingat saat ini Indonesia tengah mengalami pelonjakan kasus positif Covid-19, maka diharapkan masyarakat untuk tetap mematuhi protocol kesehatan.

Pandemi Covid-19 ini berdampak dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Hingga saat ini, masyarakat masih dibatasi dalam berbagai aktivitasnya, seperti bekerja, beribadah, dan belajar. Apalagi saat ini terjadi pelonjakan kasus yang sangat signifikan, sehingga pemerintah harus menerapkan PPKM mikro dan PPKM darurat di wilayah Jawa dan Bali untuk menekan laju pernularan Covid-19. Pandemi covid-19 juga berdampak pada sektor pendidikan. Pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka, harus berbuah menjadi system daring atau pembelajaran online. 

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menjelaskan prinsip pembelajaran di masa pandemi ini adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga pendidik dan mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam pandemi Covid-19. Meskipun begitu, pembelajaran tatap muka tetap diperbolehkan terlaksana di zona kuning dan hijau dengan mempertimbangkan kebutuhan pembelajaran dan menerapkan protocol kesehatan yang sangat ketat.

Pendidikan memainkan peran untuk mencerdaskan masyarakat. Pendidikan merupakan kunci penting dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam membangun kehidupan. Pendidikan melalui kurikulum dalam perspektif struktural fungsional memiliki fungsi untuk menjaga tertib sosial. 

Perspektif structural fungsional mengarah kepada kajian pendidikan berupa nilai-nilai dan budaya, sosialisasi, stratifikasi, perubahan dan pola pola relasi yang tertuang dalam kurikulum formal (Zainuddin Maliki, 2010:44). Emile Durkheim dikenal sebagai perintis sosiologi pendidikan, karya Durkheim yang membahas tentang pendidikan adalah Education and Sociology dan Moral Education. Dijelaskan bahwa pendidikan mengatur keseimbangan sosial dan keteraturan sosial dengan dibantu oleh kurikulum. 

Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam mengantisipasi perubahan sosial yang dampaknya mengganggu kehidupan bermasyarakat. Perubahan yang tejadi pada masa pandemi covid-19, dimana masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap kesehatan dirinya dan orang-orang terdeketanya. Meskipun sudah diwajibkan untuk menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak tetapi karena kurangnya edukasi, literasi, dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya Covid-19 mengakibatkan masyarakat tidak mematuhi protocol kesehatan. Rendahnya edukasi mengakibatkan ketidaksiapan masyarakat untuk menghadapi perubahan yang terjadi di masa pandemi ini. Oleh karena itu, pendidikan bertugas untuk memelihara konsensus agar terciptanya harmoni di masyarakat. Dengan pendidikan, dapat menciptakan generasi yang berkualitas dan sadar akan kesehatan dirinya dan masyarakat serta dapat menjadi agent of change di lingkungannya.

Keberhasilan pendidikan untuk membentuk nilai, norma, dan kepribadian murid di sekolah tidak lepas dari peran hidden curriculum. Hidden curriculum adalah kurikulum tidak tertulis atau sesuatu yang diajarkan tetapi tidak ada di dalam kurikulum formalnya dan hadir untuk mendukung keberhasilan kurikulum formal. Penjelasan Durkheim mengenai hidden curriculum  dapat dilihat melalui dua buka klasiknya yaitu Education and Sociology dan Moral Education. 

Durkheim melihat ada sebuah system yang secara keseluruhan mengatur murid setiap harinya. Durkheim menemukan adanya materi yang disampaikan oleh guru tetapi tidak ada dalam kurikulum formal atau tidak tertulis (Rakhmat Hidayat, 2011:76). Durkheim, mengamati bahwa kurikulum tersembunyi lebih banyak diajarkan pada ruang lingkup sekolah yang tidak begitu dirasakan kehadirannya daripada yang ditentukan dalam buku teks (Aslan, 2019:95-96).

Hidden curriculum adalah kurikulum yang membentuk nilai, kepribadian, disiplin, semangat kompetisi dan daya juang untuk mendukung kurikulum formal. Mekanismenya dapat berjalan melalui ekstrakurikuler. Sekolah yang bagus dan hidden curriculumnya berjalan adalah sekolah yang memiliki banyak ekstrakurikuler bejalan aktif. Namun di masa pandemi covid-19 ini, kegiatan belajar dan mengajar dilakukan secara online atau daring menyebabkan ekstrakurikuler tidak dapat berjalan. Artinya hidden curriculum melalui ekstrakurikuler pada masa pandemi ini tidak dapat berjalan.

Hidden curriculum di sekolah juga dapat berupa pembiasaan seperti literasi, tadarus, dan sholat dhuha. Ketika sekolah tatap muka, ini dilakukan secara bersama-sama. Di masa pandemi ini, dari beberapa siswa yang saya sempat wawancarai, mereka mengaku pembiasaan seperti tadarus masih dilakukan melalui zoom meeting bersama-sama, pembiasaan seperti sholat dhuha masih sering diingatkan oleh guru tetapi itu balik lagi kepada kesadaran murid mau melakukannya atau tidak. Pembiasaan seperti tadarus dan sholat dhuha dapat membentuk karakter religious siswa. Dengan masih berjalannya pembiasaan tersebut, artinya di masa pandemic covid-19 ini masih ada hidden curriculum yang berjalan.

Selain itu, di masa pandemi guru atau dosen selalu mengingatkan untuk menjaga kesehatan, dan  menerapkan protocol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta berdiam diri dirumah. Ini merupakan salah satu hidden curriculum yang berjalan di masa pandemi. Dimana kebiasaan ini tidak tertulis dalam kurikulum formalnya. Kebiasaan ini dapat membentuk karakter siswa agar disiplin dan taat kepada aturan pemerintah sehingga penyebaran covid-19 dapat ditekan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan melalui kurikulum dapat menjaga keteraturan dan tertib sosial. Dengan pendidikan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dirinnya dan lingkungannya. 

Hidden curriculum merupakan kurikulum tidak tertulis yang berfungsi untuk membantuk karakter dan kepribadian siswa sebagai bentuk dukungan terhadap kurikulum formal. Di masa pandemic covid-19 masih ada hidden curriculum yang berjalan seperti tadarus dan sholat dhuha. 

Guru/dosen selalu mengingatkan muridnya untuk selalu menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan merupakan salah satu bentuk hidden curriculum di masa pandemi. Disarankan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan mendukung program vaksinasi yang diselenggaran pemerintah. Lakukan untuk diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

REFERENSI

Buku

Aslan. 2019. Hidden Curriculum Tujuan Bagi Dunia Pendidikan Dalam Upaya Pembentukan 

Tingkah Laku Manusia Ke Arah Yang Lebih Baik. Jawa Tengah: Indis.

Hidayat, Rakhmat. 2011. Pengantar Sosiologi Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Maliki, Zainuddin. 2010. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Jurnal & Tesis

 

Siahaan, Matdio. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal Kajian

Ilmiah (JKI). Edisi Khusus No.1. Hal. 1-3.

Nisa, Khairun. 2021. Implementasi Hidden Curriculum Dalam Pembentukan Kepribadian 

Peserta Didik (Studi Kasus di SD Islam Mohammad Hatta Malang). Pascasajana. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

           

Artikel

 

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5625510/dokter-ungkap-gejala-covid-19-varian-baru-paling-dominan-bukan-demam (Diakses, 04 Juli 2021)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/03/063000965/ppkm-darurat-resmi-berlaku-berikut-perbedaannya-dengan-ppkm-mikro?page=all (Diakses, 04 Juli 2021)

https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/kebijakan-kemendikbud-di-masa-pandemi (Diakses, 04 Juli 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun