Dari sebuah penggalan buku "Anatomic Habits" tersebut, konsistensi dalam proses memegang kunci utama. Mengapa batu cadas itu bisa terbelah menjadi dua setelah hantaman ke seratus satu? Apa maksud dari kalimat "saya tahu bukan hantaman terakhir yang menyebabkannya, melainkan semua hantaman sebelumnya"?
Seratus hantaman yang dilakukan pada batu cadas itu memang tidak membuatnya retak di luar, namun itu membuatnya retak di dalamnya. Sehingga konsistensi hantaman yang dilakukan pada batu itu membuat batu rapuh dan akhirnya bisa terbelah.Â
Tukang batu tersebut tidak menyerah dikala hantaman yang dilakukannya tidak membuat batu retak, ia yakin bahwa tidak ada yang sia-sia dengan apa yang dilakukannya.. Kesabaran, konsistensi, dan keyakinan membuat tukang batu itu berhasil membelah batu cadas itu.
Terkadang kita merasa apa yang kita lakukan terasa sia-sia, tidak ada hasilnya, ataupun tidak ada manfaatnya. Padahal perubahan butuh waktu. Akan ada suatu momentum yang pada akhirnya menunjukkan bahwa usaha kita selama ini tidak sia-sia. Namun untuk sampai pada momentum tersebut, diperlukan ratusan percobaan, latihan, atau kegagalan. Hanya orang yang sabar dan konsistenlah yang akan sampai pada momen tersebut.
Dalam buku "Anatomic Habits" ini memberikan banyak cara untuk kita menggapai impian kita lainnya. Seperti aturan dua menit,  menjadi 1% lebih baik dari hari sebelumnya , dan lainnyaApa yang telah dipaparkan di atas hanya penggalan dari satu halaman. Lalu bagaimana dengan halaman halaman lainnya? Yuk baca buku "Anatomic  Habits" karya James Clear! Mari kita memulai perubahan untuk hidup kita yang lebih positif dan berkembang. Tidak ada hal yang sia-sia. Karena Tuhan tahu apa yang baik untukmu.
