TIM Peneliti Mahasiswa PPG Universitas Negeri Malang (UM) berhasil mengubah greenhouse sekolah menjadi sarana edukasi bagi peserta didik SDN Penanggungan Kota Malang. Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat, Tim Peneliti Mahasiswa  PPG UM  dibawah bimbingan Ibu Yuniawatika, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Universitas Negeri Malang berhasil memberikan dampak positif bagi SDN Penangggungan. Greenhouse yang awalnya hanya berfungsi menjadi tempat tanaman, kini disulap menjadi laboratorium hidup untuk pembelajaran tentang tanaman obat dan pembuatan serbuk jamu.
Inovasi ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan peserta didik. Kepala Sekolah SDN Penanggungan, mengungkapkan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi peserta didik. "Kami sangat berterima kasih atas inovasi mahasiswa PPG UM. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi peserta didik tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa PPG Prajabatan UM, Halim Bayu mengatakan bahwa tujuan program ini adalah untuk meningkatkan minat siswa terhadap tanaman obat dan gaya hidup sehat. "Kami berharap program ini dapat menginspirasi peserta didik untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan ," imbuhnya.
Proses pembelajaran di greenhouse  ini sangat menarik. Peserta didik diajarkan mulai dari cara memilih bibit yang baik, teknik penanaman, hingga proses pengelolaan menjadi serbuk jamu. Selain itu, peserta didik juga diberikan materi tentang khasiat berbagai jenis tanaman obat dan cara mengkonsumsinya. Tim Peneliti Mahasiswa PPG UM berhasil mengubah presepsi peserta didik terhadap jamu. Peserta didik yang awalnya menganggap jamu itu pahit, setelah mengolah dan meminum jamu buatan mereka sendiri, mereka menjadi suka dan mau untuk mengkonsumsi jamu. Peserta didik sangat antusias mengikuti program ini, terlihat dari semangat mereka ketika menanam dan membuat jamu.
Dengan adanya greenhouse sekolah yang dikelola dengan baik, peserta didik SDN Penanggungan kini dapat belajar langsung mengenai proses pertumbuhan tanaman. Selain itu, hasil panen dapat dimanfaatkan untuk pembuatan jamu tradisional. Pembelajaran pembuatan jamu tradisional bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia dan memberikan pengetahuan tentang khasiat tanaman obat.
Program ini menjadi upaya untuk menjaga kearifan lokal dan juga menjadi sebuah inovasi sains. Dengan pelaksanaan serangkaian kegiatan, peserta didik tidak hanya mendapat pengetahuan baru namun juga dapat meningkatkan keterampilan mereka. Keterampilan ini tentu akan sangat berguna bagi mereka di masa depan. Selain itu kegiatan ini juga dapat menjadi model pembelajaran yang inovatif bagi guru dan sekolah lainnya.
Tim Peneliti (Yuniawatika, S.Pd., M.Pd. , Muhammad Halim Bayu Prastyo, S.Pd. , Nur Ainin Wulandari, M.Pd. , Tiara Putri Ayu Lestari, S.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H