Mohon tunggu...
AF Simangunsong
AF Simangunsong Mohon Tunggu... Wiraswasta - Fresh Graduate

Lulusan S1 Sosiologi ilmu terapan di Universitas Malikussaleh dengan nilai pujian. Antusias dalam bidang jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinopsis Film Lafran: Kader HMI wajib nonton, Pelopor Pergerakan Mahasiswa Islam

23 Juni 2024   11:34 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:40 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

KAHMI merilis trailer dan poster resmi film 'Lafran' untuk menandai enam tahun, sejak 2017 yang merupakan penetapan Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional.

Sesuai judulnya, film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang Lafran Pane dalam mendirikan organisasi bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tahun 1947.

Disutradarai oleh Faozan Rizal dan diproduksi oleh KAHMI dan Reborn Initiative, film ''Lafran" adalah sebuah drama yang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda idealis yang penuh perjuangan dan inspiratif.

HMI adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk mewadahi perjuangan mahasiswa islam agar dapat bergerak secara mandiri tanpa sokongan partai politik, dan yang terpenting memiliki kepedulian terhadap umat dan bangsa demi kemajuan Indonesia.

Gagasan Lafran Pane yang kuat tentang keislaman dan keindonesiaan dapat disatukan dianggap relevan untuk diangkat ke dalam film, guna memberikan pesan dan inspirasi bagi generasi muda .

Pemeran utama dalam film ini dibintangi oleh Dimas Anggara. Sedangkan sejumlah aktor lainnya yaitu Mathias Muchus, dan Lala Karmela, Ariyo Wahab, Tanta Ginting, dan lain-lain. yang diharapkan dapat menjadi inspirasi sebagai upaya terus menerus menyatukan seluruh komponen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sinopsis Film Lafran Film

Lafran yang diperankan oleh Dimas Anggara ini diawali dengan menampilkan Lafran kecil yang ditinggalkan oleh dua perempuan paling dekat dalam hidupnya.

Saat itu Laftan berusia 2 tahun, ibunya meninggal dunia. Selang beberapa tahun kemudian neneknya juga menyusul atau meninggal dunia.

Kehilangan dua sosok perempuan terdekat dalam hidupnya membuat  Lafran jadi kurang pengasuhan. Ayahnya, Sutan Pangurabaan merupakan seorang tokoh pergerakan di Sumatera Utara yang terlalu sering berpergian hingga  Lafran harus ditinggal bersama kedua kakaknya.

Lafran kecil memiliki sifat cerdas, tapi kurang disiplin. Karena itulah Lafran dipindahkan dari desa kelahirannya. 

Namun, setelah remaja justru ia tumbuh menjadi pemberontak bahkan sempat menjadi petinju jalanan. Menjadi pemberontak diusia muda, karena Lafran melampiaskan kekecewaannya terhadap kondisi ketidakadian yang menuntut ia harus pindah ke berbagai sekolah. 

Kakaknya-lah, Sanusi dan Armijn Pane, yang mendorong Lafran agar energi pemberontakkannya diubah dalam bentuk karya. Perjalanan Lafran dari Tapanuli Selatan ke Jakarta hingga Yogyakarta mewarnai perubahan cara pandang Lafran dalam berjuang.

Setelah didorong oleh para abangnya untuk menyalurkan emosinya lewat karya, Lafran mulai menuju ke jalan yang benar dan berhenti menjadi petinju. 

Pada masa penjajahan Jepang, Lafran sempat dipenjara karena membela hak para pribumi, tapi dirinya bebas berkat pengorbanan ayahnya.

Sejak itu, Lafran begitu antusias terlibat dalam berbagai arus pergerakan kemerdekaan, termasuk  para pemuda yang mendorong Bung Karno dan Bung Hatta dalam memproklamasikan kemerdekaan RI.

Semasa kuliah di Yogyakarta, Lafran gundah oleh keberadaan kaum muslim terpelajar yang terlalu larut dalam pemikiran sekular, hingga mereka sering melupakan ibadah. Maka, muncullah gagasan untuk mendirikan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) yang berjuang berlandaskan keislaman dan keindonesiaan. 

Mewujudkan gagasannya itu tentu bukan perkara mudah, mengingat arus politik aliran pada saat itu sangat kencang. Keberadaan HMI ditentang oleh organisasi Islam yang sudah ada. Belum lagi adanya penolakan dari gerakan kelompok sosialis pada saat itu.

"Saya Lillahi Taala untuk Indonesia…" Ucapan Lafran Pane yang punya ambisi kuat ini menjadi perekat berdirinya HMI. 

Dari semua pertentangan dan gesekan yang dihadapi, Lafran punya tekad dan niat yang bulat serta hati yang mantap untuk mewujudkan visi panjangnya tentang keislaman dan keindonesiaan yang sejuk, damai, indah, dan menyatukan.

Lalu, bagaimana perjalanan Lafran dalam mendirikan HMI? Apakah seorang Lafran mampu melawan pertentangan itu?
Simak selengkapnya yang akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 20 Juni 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun