Mohon tunggu...
AF Simangunsong
AF Simangunsong Mohon Tunggu... Wiraswasta - Fresh Graduate

Lulusan S1 Sosiologi ilmu terapan di Universitas Malikussaleh dengan nilai pujian. Antusias dalam bidang jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinopsis Film Lafran: Kader HMI wajib nonton, Pelopor Pergerakan Mahasiswa Islam

23 Juni 2024   11:34 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Namun, setelah remaja justru ia tumbuh menjadi pemberontak bahkan sempat menjadi petinju jalanan. Menjadi pemberontak diusia muda, karena Lafran melampiaskan kekecewaannya terhadap kondisi ketidakadian yang menuntut ia harus pindah ke berbagai sekolah. 

Kakaknya-lah, Sanusi dan Armijn Pane, yang mendorong Lafran agar energi pemberontakkannya diubah dalam bentuk karya. Perjalanan Lafran dari Tapanuli Selatan ke Jakarta hingga Yogyakarta mewarnai perubahan cara pandang Lafran dalam berjuang.

Setelah didorong oleh para abangnya untuk menyalurkan emosinya lewat karya, Lafran mulai menuju ke jalan yang benar dan berhenti menjadi petinju. 

Pada masa penjajahan Jepang, Lafran sempat dipenjara karena membela hak para pribumi, tapi dirinya bebas berkat pengorbanan ayahnya.

Sejak itu, Lafran begitu antusias terlibat dalam berbagai arus pergerakan kemerdekaan, termasuk  para pemuda yang mendorong Bung Karno dan Bung Hatta dalam memproklamasikan kemerdekaan RI.

Semasa kuliah di Yogyakarta, Lafran gundah oleh keberadaan kaum muslim terpelajar yang terlalu larut dalam pemikiran sekular, hingga mereka sering melupakan ibadah. Maka, muncullah gagasan untuk mendirikan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) yang berjuang berlandaskan keislaman dan keindonesiaan. 

Mewujudkan gagasannya itu tentu bukan perkara mudah, mengingat arus politik aliran pada saat itu sangat kencang. Keberadaan HMI ditentang oleh organisasi Islam yang sudah ada. Belum lagi adanya penolakan dari gerakan kelompok sosialis pada saat itu.

"Saya Lillahi Taala untuk Indonesia…" Ucapan Lafran Pane yang punya ambisi kuat ini menjadi perekat berdirinya HMI. 

Dari semua pertentangan dan gesekan yang dihadapi, Lafran punya tekad dan niat yang bulat serta hati yang mantap untuk mewujudkan visi panjangnya tentang keislaman dan keindonesiaan yang sejuk, damai, indah, dan menyatukan.

Lalu, bagaimana perjalanan Lafran dalam mendirikan HMI? Apakah seorang Lafran mampu melawan pertentangan itu?
Simak selengkapnya yang akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 20 Juni 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun