Peluang kerjaÂ
Lulus sarjana bukan serta merta mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Â Dunia kerja memerlukan tenaga terampil. Sementara lulusan sarjana tidak mempunyai skill apa yang diinginkan oleh dunia kerja. Â Hal tersebut menjadi Simalakama sehingga menambah banyak persentase jumlah pengangguran di kalangan lulusan PT. Kemudian ada asumsi untuk apa kuliah tinggi-tinggi jika pada akhirnya sulit cari kerja.Â
Dalam dunia kerja yang diperlukan  adalah Skill sehingga pendidikan mendapatkan urutan kesekian.  Banyak orang sukses membangun usaha bukan karena dia mempunyai latar belakang sarjana. Jiwa entrepreneur telah dia miliki,  pengalaman merupakan pembelajaran baginya. Jaringan komunikasi  menjadi pendukung untuk melebarkan sayap, Akses modal pun mengalir dengan mudah. Mungkin alasan itu pula kata mas menteri pendidikan bahwa kuliah merupakan kebutuhan tersier alias tidak wajib.Â
Namun banyak lowongan kerja yang mensyaratkan pendidikan sarjana. Tidak sembarangan Perusahaan merekrut karyawannya. Orang yang mempunyai pengalaman kerja itulah yang dicari. Bagi fresh graduate harus melalui seleksi ketat. Apalagi perusahaan  bonafit pastinya mensyaratkan misalnya standar nilai IPK minimal, akreditasi kampus dan melampirkan curriculum vitae. Bukan hanya kelengkapan administrasi, sebagai tindak lanjut ada uji kemampuan yang berupa  psikotes dan wawancara.Â
Selain lulusan sarjana, seringkali perusahan juga membuka lowongan bagi lulusan SMA. Lowongan tersebut misalnya Jabatan sales marketing, staff administrasi, operator produksi, tenaga keahlian yang bersifat privasi (bagi lulusan SMK), Â driver dan lain-lain.Â
Di setiap daerah keperluan tenaga kerja sangat bervariasi tergantung potensi daerah.  Misalnya saja daerah Sampit yang merupakan tempat  domisili saya tinggal. Sektor perkebunan  (sawit dan kelapa) yang mendominasi sehingga bagi lulusan SMA  tidak terlalu sulit untuk mencari kerja asal tidak gengsi gengsian.Â
Banyak  sarjana yang nganggur salah satu pemicu bisa jadi karena mereka gengsi,  Masak sih posisi lulusan sarjana  sama dengan lulusan SMA!"  Coba kita lihat perekrutan Sales marketing yang mensyaratkan lulusan SMA.  Pada kenyataannya lulusan sarjana pun tidak malu untuk melamar posisi  tersebut.   Mereka mencari  pengalaman kerja sebagai batu pijakan agar nantinya bisa berkarir di dunia bisnis. Itu hanya sebagai contoh, masih banyak bidang lain yang bisa ditekuni.Â
Sebagai kesimpulan akhir pendidikan jangan dijadikan patokan ukuran dalam memilih pekerjaan. Dimana ada peluang maka manfaatkan peluang tersebut. Â Menapak dari bawah merupakan hal yang tepat karena semua memerlukan proses. Kesuksesan akan diperoleh melalui keuletan dan kerja keras. Siapapun orangnya apakah dia lulusan sarjana, lulusan SMA atau lulusan apa saja semua berhak untuk sukses.Â