Mohon tunggu...
Nur Aina Aziza Gustina
Nur Aina Aziza Gustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Politeknik Negeri Jakarta

Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Teknik Grafika dan Penerbitan, Penerbitan (Jurnalistik)

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Di Balik Aksi Gemas Abe, Ada 8 Peran Penting Komunikasi Orang Tua dan Anak

3 Juli 2024   20:27 Diperbarui: 3 Juli 2024   20:50 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram/abe_daily

Siapa yang tidak kenal Abe Cekut? Sosok balita yang belakangan ini menjadi sorotan netizen karena aksi gemasnya di media sosial Tiktok. Dibalik tingkah lucu Abe ketika menyapa penggemarnya di dunia maya, ternyata ada peran penting komunikasi antara orang tua dan anak lho, yang bisa membangun kepercayaan diri anak.

“Inilah pentingnya orang tua banyak membaca, belajar, dan mengikuti seminar. Andai Saja orang tua memahami pentingnya menjaga kedekatan dengan anak dan dampak yang dapat timbul, tentu setiap orang akan berusaha untuk dekat” tulis Apriliana Prastari dalam buku Komunikasi Antar Orang Tua dan Anak

Banyak yang bilang, komunikasi itu mudah. Nyatanya, masih banyak masalah yang terjadi karena adanya ketidaktepatan dalam berkomunikasi. Begitu juga di dalam keluarga.

Nah, supaya komunikasi dalam keluarga berjalan lancar, sebagai orang tua, perlu untuk mempelajari dasar-dasar komunikasi untuk menjaga kedekatan dengan anak yang perlu dilakukan sejak dini. Apa saja? Yuk, baca sampai tuntas.

  1. Mulailah dengan Mendengarkan Aktif

Dengarkan dengan penuh perhatian tanpa menginterupsi, menunjukkan bahwa kita sebagai orangtua menghargai dan peduli dengan apa yang anak katakan. Ini akan memperkuat rasa percaya dan keterbukaan antara Ayah-Bunda dan anak.


  1. Gunakan Bahasa yang Positif

Hindari kata-kata negatif dan fokus pada komunikasi yang membangun dan menyemangati. Dengan cara ini Ayah-Bunda bisa mengurangi stress dan konflik dalam komunikasi sehari-hari

  1. Berikan Waktu Berkualitas

Luangkan waktu khusus untuk berbicara dan bermain dengan anak, bebas dari gangguan seperti ponsel atau TV. Dengan cara ini anak dapat merasa dicintai dan dihargai.

  1. Ajarkan Ekspresi Emosi dengan Kata-Kata

Ayah-Bunda, bantu anak mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Ini akan mengurangi kemungkinan perilaku agresif dan membantu mereka memahami serta mengelola emosi dengan lebih baik.

  1. Jadilah Teladan dalam Komunikasi

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Ayah-Bunda bisa menjadi contoh dalam berkomunikasi yang baik, seperti bersikap sopan dan mendengarkan orang lain. Ini akan mengajarkan nilai-nilai positif seperti empati dan respek pada anak.

  1. Hargai Pendapat Anak

Berikan ruang bagi anak untuk menyampaikan pendapat mereka dan tunjukkan bahwa Ayah-Bunda menghargai pandangan mereka. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian anak.

  1. Berikan Dukungan Emosional

Tunjukkan empati dan dukungan emosional, membuat anak merasa aman untuk berbicara tentang perasaan dan masalah mereka. Dengan cara ini, Ayah-Bunda dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental anak.

  1. Tetap Konsisten dalam Komunikasi

Jaga konsistensi dalam cara Ayah-Bunda berkomunikasi dan merespons anak. Ini memberikan rasa stabilitas dan keamanan, meningkatkan kepercayaan dan keteraturan dalam hubungan keluarga.

Mendidik anak memerlukan proses panjang yang dimulai sejak dini. Setiap anak berbeda, begitu juga situasi keluarga masing-masing. Ayah-Bunda perlu menyesuaikan pendekatan dengan kondisi dan kepribadian anak.

Namun pada prinsipnya komunikasi dapat dibangun dengan baik di dalam sebuah keluarga ketika orang tua dan anak memiliki kedekatan. Dengan mendengarkan aktif, menggunakan bahasa positif, memberi waktu berkualitas, mengajarkan ekspresi emosi, menjadi teladan, menghargai pendapat, memberi dukungan emosional, dan konsisten dalam komunikasi, Ayah Bunda bisa menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun