Assalamualaikum wr.wb
Nama saya Ainayya Nasiro, saya Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Prodi Bimbingan dan Konseling Islam.Â
😊Ayo kita hilangkan Stigma Buruk Guru BK
Kita semua tahu, sudah masyhur sekali kalau Guru BK mendapat stigma yang negatif untuk pendidikan di negara kita ini. Seperti Guru BK dianggap Polisi Sekolah. Karena banyak di antara guru BK bersikap seperti polisi yang melakukan hal yang tidak dalam koridor per-BK an yang tujuannya untuk membimbing dan memberikan pelayanan terhadap peserta didiknya.
Padahal konteks arti dari Konsleing adalah " Pelayanan bantuan oleh tenaga profesional kepada seorang atau sekelompok individu untuk pengembangan kehidupan efektif sehari-hari dan penanganan kehidupan efektif sehari-hari terganggu dengan fokus pribadi mandiri yang mampu mengendalikan diri melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dalam proses pembelajaran".  (Prayitno,dkk:2014. Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan)
Merujuk dari arti konseling, fakta yang terjadi dalam dunia pendidikan khususnya BK, ternyata berbanding terbalik dari pengertian tersebut. Pelayanan yang seharusnya diberikan pada peserta didik tidak dijalankan bahkan tidak dilakukan dengan semestinya. Dan akhirnya ini kesalahan pada pihak siapa?Beberapa hal mengapa BK mendapatkan stigma yang buruk, yaitu:
1. Latar pendidikan yang tidak sesuai jalurnya. Banyak sekolah yang merekrut guru BK tidak memperhatikan jenjang pendidikan guru tersebut. Seharusnya untuk menjadi Guru BK itu harus linier dengan jenjang pendidikan yang sudah di tempuh.Â
Sehingga dalam menjalankan tugas tidak terjadi tumpang tindih yang menyebabkan stigma guru BK itu buruk. Karena Guru BK yang tidak berlatar pendidikan BK maka akan menjalankan tugas sebagai guru BK asal-asalan saja, sehingga terjadilah ha-hal negatif dalam BK tersebut.
2. Guru BK tidak menguasai keterampilannya. Dalam hal ini, masih banyak juga Guru BK tidak menguasai keterampilan konseling yang seharusnya di terapkan kepada peserta didiknya. Padahal banyak teknik-teknik konseling yang bisa dilakukan untuk metode pendekatan terhadap siswa.Â
Sehingga tidak heran juga banyak siswa yang kurang menyukai guru BK karena sudah terstigma yang buruk. Seandainya guru BK menguasai keterampilan konseling yang baik dan tepat maka peserta didik akan merasa Guru BK adalah sahabat siswa.
3. Mengikuti arus. Maksudnya, sekolah yang sudah memiliki stigma yang buruk terhadap BK , ketika Guru BK baru yang hendak bekerja di sekolah tersebut tidak berani melakukan inovasi atau perubahan yang positif untuk BK disekolah tersebut. Â Sebaliknya, guru BK tetap mengikuti arus yaitu aturan-aturan yang sudah ditetapkan di sekolah tersebut. Guru BK berpikir yang penting mereka mendapat pekerjaan dan memakan gaji buta saja.Â
Oleh karena itu, untuk mengurangi Stigma-Stigma negatif Guru BK yang buruk, berikut Tips menjadi Guru BK yang Menyenangkan:
1. Menata Ruang BK Agar Nyaman
Dari dulu, ruang BK identik dengan stigma " pengadilan" bagi siswa yang bermasalah. oleh karena itu, stigma tersebut harus di ubah agar saat siswa masuk keruangan BK merasa nyaman. Kita bisa menaruh tisu di meja konseling, jadi ketika klien menangis dengan mudah saja mereka mengambil tisu tanpa ragu. Guru BK juga bisa memberikan pewangi ruangan sebagai relaksasi untuk klien.
2. Menjadi Pendengar yang Baik
Guru BK dituntut untuk bisa menjadi pendengar yang baik ketika klien nya melakukan konseling. Biarkan klien bercerita terlebih dahulu, guru BK dengarkan saja dulu cerita Klien. Â Dengan cara seperti itu, klien merasa di perhatikan dan di dengarkan segala keluh kesahnya sehingga membuatnya merasa lega.
3. Jangan Mempermalukan Mereka Seperti Anak Kecil
Pada dasarnya, setiap siswa yang sudah beranjak remaja tidak suka di marahi. ketika mereka mengeluh mereka ingi curhat, dengarkan saja curhatan tersebut. Jangan memarahi nya dam bersikap seperti menggurui. Pilihlah metode pendekatan yang terbaik menurut versi Guru BK.
4. Jadilah Guru BK Â yang Bersifat Humoris
Banyak yang bilang Guru BK identik dengan guru yang sangar, kejam, suka menghukum, killer, dan lainnya. Untuk menepis hal itu, mulai sekarang jadilah Guru BK yang fleksibel, humoris. Peserta didik akan merasa lebih akrab, nyaman apabila guru BK di sekolah nya bersifat humoris. dengan sifat humoris yang dimiliki seorang guru BK, maka peserta didik tidak lagi sungkan untuk mendatangi guru BK di sekolahnya.
5. Guru BK Â Harus Tetap Menjunjung Tinggi Kode Etik Sebagai Guru BK.
- Guru BK harus memegang prinsip-prinsip BK
- Guru BK harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang tingkah laku orang, teknik serta pelayanan prosedur BK
- Guru BK tidak pernah memihak kecuali pada kebenaran
- Guru BK tidak bekerja dengan acuan sanksi ataupun hukuman
-Guru BK memegang teguh rahasia klien.( Prayitno,dkk: 2014. Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan)
6. Sertifikat Profesi.
Seorang Gur BK bukanlah guru sembarangan. Artinya, guru BK benar-benar harus asli dalam bidang BK. Hal ini dikarenakan gru BK akan menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh siswa dan juga masyarakat sekolah.
7. Guru BK Berpenampilan Sopan dan Menarik.
Untuk membuat peserta didik dekat dan nyaman, maka usahakanlah menjadi Guru BK yang memiliki penampilan yang bersih, rapi, wangi sehingga peserta didik tidak lagi beranggapan guru BK itu menyeramkan. Apalagi khusus para Guru BK milenial zaman sekarang ini, mulailah perhatikan penampilan diri untuk menunjang Tugas yang di bebankan pada kita .
itulah beberapa tips yang saya rangkum dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat bagi Konselor atau Guru BK. Ayo sama-sama kita hilangkan stigma buruk tentang guru BK. Untuk generasi sekarang dan kedepannya.Â
Konselor/Guru BK di sekolah mantap
Konselor/Guru BK di luar sekolah sigap, dan
Konselor/ Guru BK dimana-mana siap.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI