Mohon tunggu...
Ainayya Nurazizah
Ainayya Nurazizah Mohon Tunggu... Lainnya - Ainayya Nurazizah

Hallo semua... Saya Ainayya Nurazizah. Teman-teman bisa panggil Saya Nayya, sebetulnya Saya tidak terlalu suka menulis artikel. Tapi, menulis artikel membuat Saya menjadi lebih tertantang. Ini artikel pertama Saya yang Saya upload sendiri di Kompasiana. Saya sangat terbuka menerima kritik dan saran, Teman-teman bisa mengirim kritik dan saran ke email Saya : nurazizahainayya@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Kaki Lima (Studi Kasus: Pasar Senin, Parabakti, Kabupaten Bogor)

19 Desember 2020   08:40 Diperbarui: 19 Desember 2020   08:46 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal ini juga didasari pada pemilihan tempat berjualan, para Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan diarea yang ramai. Para pedagang Kaki Lima juga sering kali berusaha agar bagaimana caranya produk yang dijual dapat terlihat oleh para konsumen. Oleh karena itu, mereka akan memilih lokasi-lokasi yang strategis. 

Di samping faktor lokasi yang strategis dalam arti dekat dengan keramaian atau mudah dijangkau pembeli, PKL juga memperhitungkan faktor kedekatan. Dean Forbes (dalam Manning dan Effendi, 1996: 348), menyatakan bahwa ada variasi pemusatan ruang dalam PKL yang disebabkan oleh hubungan yang kompleks antara suplai pekerja, keperluan produksi, perilaku pemasaran, dan sarana serta prasarana fransportasi. Perlunya lokasi produksi dan pemasaran dekat dengan sumber bahan baku telah mendorong munculnya pemusatan sektor informal PKL.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial dan ekonomi para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Senin cukup baik. Hal ini berangkat dari kondisi bagaimana para Pedagang Kaki Lima (PKL) dapat bertahan berjualan meskipun selalu menimbulkan kemacetan yang hampir setiap hari Senin terjadi. 

Pun sama halnya dengan kondisi ekonomi Para Pedagang Kaki Lima yang cukup baik dan bahkan memberi keuntungan untuk Pedagang Kaki Lima, ini disebabkan lokasi berjualan sangat dekat dengan konsumen dan produk yang dijual pun lebih bagus dan murah dari pada pedagang yang berjualan di toko.

Saran
Untuk Akademisi: Diharapkan para akademisi terkhusus akademisi Ssosiologi Perkotaan dapat memberikan solusi yang baik untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) agar tidak lagi berjualan di bahu jalan, sehingga tidak dapat menimbulkan kemacetan yang terus saja terjadi. Solusi yang diharapkan adalah solusi yang membuat para Pedagang Kaki Lima (PKL) juga diuntungkan.

 Bukan hanya pada satu pihak saja.
Untuk Pemerintah Daerah/Kota: Pemerintah harusnya jangan berdiam diri atau bahkan seolah-olah membiarkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) menempati bahu jalan yang harusnya dipergunakan untuk arus lalu lintas kendaraan. 

Pemerintah juga harus dapat merelokasi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Pasar Senin agar tidak ada lagi kemacetan yang terjadi setiap hari Senin. Tetapi jangan sampai Tindakan pemerintah untuk merelokasi ini menjadi dampak buruk untuk para Pedagang Kaki Lima. Pemerintah harus dengan serius memikirkan bagaimana agar para Pedagang Kaki Lima dapat pindah dan juga memperoleh keuntungan.

Untuk Pedagang Kaki Lima (PKL): Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Senin harusnya jangan menggunakan bahu jalan untuk berjualan karena menimbulkan kemacetan. Diharapkan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Senin berjualan ditempat yang layak, tapi tetap dapat memperoleh keuntungan.

Daftar Pustaka
Prasetya, Aringga, Mochammad, Luluk Fuziah. 2016. " Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pedagang Kaki lima Di Kecamatan Duburan Kabupaten Sidoarjo ". Jurnal Kebijakan Manajemen Publik. Vol. 4, No. 2 : 117-234. (Diakses 14 Desember 2020, Pukul 11.00 WIB)
Nurhayati, Fatimah, Siti. 2017. " Analisis Kondisi Sosial Ekonomi, Kendala Dan Peluang Usaha Pedagang Kaki Lima : Studi Kasus Pada Pedagang Kaki Lima Di Seputar Alun-Alun Kabupaten Klaten ". Prosiding. Dalam : Seminar Nasional Riset Manajemen & Bisnis 2017. ISBN: 978-602-361-067-9. (Diakses 14 Desember 2020, Pukul 11.40 WIB)
Khairul, Asra. 2017. " Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasca Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Padang Studi : PKL di Pantai Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang ". Diploma thesis, Universitas Andalas. (Diakses 14 Desember 2020, Pukul 12.00 WIB)
Mudiarta, Gede, Ketut. 2011. " Perspektif Dan Peran Sosiologi Ekonomi Dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat ". Forum Penelitian Agro Ekonomi. Volume 29 No. 1, : 55 -- 66. (Diakses 14 Desember 2020, Pukul 13.50 WIB)
Jamaludin, Nasrulloh, Adon. 2017. Sosiologi Perkotaan Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. Bndung: CV Pustaka Setia. (Diakses 14 Desember 2020, Pukul 14.20 WIB)
bapeda kota bogor (Diakses 14 Desember 2020, Pukul 13.20 WIB)
UMM (Diakses 14 Desember 2020, Pukul 10.40 WIB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun