Mulailah saya menghubungi satu per satu pengelola lembaga tersebut. Menanyakan jenis bacaan yang dibutuhkan, bagaimana karakter pembacanya, sampai dengan teknis penyerahan buku-buku ini nantinya.Â
Yang terakhir ini penting, karena saya menangani donasi ini sendiri, hanya dibantu asisten rumah tangga dan kedua anak saya yang tengah menjalani School From Home.
"Kami siap menjemput ke rumah Mbak, kabari saja kalau sudah terkumpul," jawab seorang pengurus perpustakaan desa.
Saya sendiri nyaris tiap hari harus masuk kerja, menempuh perjalanan 5 jam pulang pergi keluar kota. Dengan kondisi seperti ini, tentunya waktu dan tenaga lebih terbatas. Sehingga tiap lembaga saya tanyakan kesediaannya untuk mengambil sendiri buku-buku di rumah saya.Â
Informasi kembali disebarkan melalui grup-grup WA dan akun media sosial mengenai dibukanya Program Donasi Buku Bekas. Seperti yang sudah diduga, antusiasme dari teman-teman begitu tinggi.Â
"Waaah, kebetulan banget Mbak bikin kegiatan ini, aku sudah bingung nau dikemain buku sebanyak ini," ucap seorang teman yang senangnya seolah-olah menang doorprizeÂ
Bahkan yang berada di kota lain pun menyatakan minatnya untuk berpartisipasi, karena kebingungan dikemanakan buku-buku bekasnya. Tumpukan buku dan aneka bacaan mulai berdatangan ke rumah. Â
Asisten membantu menyemprot buku-buku yang datang dengan desinfektan. Kemudian kami pisahkan berdasarkan jenisnya dalam dus yang berbeda-beda. Buku pelajaran, majalah anak dan dewasa, buku agama dan kitab suci, buku cerita dan novel, buku pengetahuan popular.
Beberapa bacaan disortir khusus dengan cara membacanya terlebih dahulu satu per satu, untuk mengetahui konten yang terkandung di dalamnya. Tidak ingin keliru menyerahkan bacaan yang tidak tepat.Â
Misal taman bacaan yang pembacanya hanya anak-anak, tidak patut diberikan bacaan dengan konten hanya layak dibaca usia dewasa. Panti Asuhan tentunya lebih relevan dengan buku-buku yang diperuntukkan usia anak dan remaja.Â
Perpustakaan desa punya lingkup pembaca yang lebih luas. Itulah perlunya identifikasi karakter lembaga yang kita dukung. Bacaan yang telah disortir kembali dibagi-bagi dalam beberapa dus, untuk sejumlah 6 lembaga.