Mohon tunggu...
Ainag Al Ghaniyu
Ainag Al Ghaniyu Mohon Tunggu... Buruh - a jannah seeker

Writing for healing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesunyian yang Mengaduk Malam

24 April 2021   12:51 Diperbarui: 24 April 2021   12:53 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap sunyi mengaduk-aduk malam

Kesendirian menemani kelam

Segenap tanya bergema ragu

Resah menyelimuti sendu

Lalu bibir menyanyikan penantian

Menghitung waktu di peraduan

Ketika menyapa kenangan bukanlah pilihan

Atau mengharap hati terpilih dan digenggam

Sepertinya melepaskan akan jadi satu-satunya jalan

Sambil terus menanyakan pada semesta

Mencari-cari pintu mana yang masih terbuka

Meski tak ada nyali merapal pinta di temboknya

Hingga senja membuka cerita

Entah di tubir mana mimpi berlabuh

Sembari menyenandungkan lagu keluh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun