Setiap sunyi mengaduk-aduk malam
Kesendirian menemani kelam
Segenap tanya bergema ragu
Resah menyelimuti sendu
Lalu bibir menyanyikan penantian
Menghitung waktu di peraduan
Ketika menyapa kenangan bukanlah pilihan
Atau mengharap hati terpilih dan digenggam
Sepertinya melepaskan akan jadi satu-satunya jalan
Sambil terus menanyakan pada semesta
Mencari-cari pintu mana yang masih terbuka
Meski tak ada nyali merapal pinta di temboknya
Hingga senja membuka cerita
Entah di tubir mana mimpi berlabuh
Sembari menyenandungkan lagu keluh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!