Masalahnya, kami pun harus antri karena SPBU itu ramai. Terlebih, anggota rombongan kami yang tadinya tidak mengaku kebelet, ternyata ikut antri pula.
Duh.
Wajah-wajah kami yang telah tuntas buang hajat tampak semringah. Seperti telah lepas beban berat yang dipanggul. Kalau saja rekan kami tidak memanggil-manggil mengingatkan waktu yang harus kami buru, bisa-bisa kami lupa untuk segera kembali ke mobil.
Lain hari, kejadian serupa juga terjadi. Saat itu kami sudah berkendara hampir setengah jam, ketika salah seorang kawan kami, sebut saja Rio, tiba-tiba berseru kepada pak Samuri.
"Pak, tolong mampir pom bensin!"
"Lheh, kebelet pipis lagi?" tanya seorang kawan.
"Bukaaan....aku mules nih," jawabnya sambil meringis.
"Kejauhan kalau di pom. Mampir tempat penitipan motor sebelah sana itu lho, ada kok toiletnya," usul seorang teman.
Olala....kami pun kembali tak jadi melanjutkan tidur dengan tenang. Ikut-ikutan stres. Karena Rio tampak panik sekuat tenaga menahan selama perjalanan. Beberapa di antara kami jadi ikutan mulas, hahaha.
"Awas, kentutnya pasti bau banget!" Sempat-sempatnya seorang kawan menggoda.
"Jangan sampai keluar di celana, lho Yo!"