"Toko-toko yang buka terbatas, Mba. Banyak barang mulai langka, termasuk BBM."Â
Padahal ini baru hari kedua sejak Siklon Tropis Seroja menyerang kepulauan tersebut. Ia sempat nekad bersama sang suami berbelanja kebutuhan pangan segar saat hujan masih deras, karena persediaan makanan telah menipis.
Untunglah saat itu ia bilang matahari telah bersinar cerah, hujan sudah reda, meski ketika ia berkeliling mencari kebutuhan keluarga mereka masih ditemukan beberapa titik di kota Kupang yang terendam banjir. Kerusakan di sana sini pun pasti membutuhkan waktu untuk perbaikan. Namun setidaknya air tak lagi masuk ke rumah dinas mereka. Semoga.
Yang dialami sahabat saya ini mungkin tidak seberapa dibanding korban bencana NTT lainnya di saat yang sama. Semoga pertolongan segera tiba, perbaikan segera dilakukan dan menyentuh seluruh pelosok yang membutuhkan. Â Kami, saudara jauh penduduk NTT, berharap Allah memurahkan perlindungan-Nya kepada mereka. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H