Mohon tunggu...
Aiman Witjaksono
Aiman Witjaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan TV

So Called Journalist

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aksi Intelijen Intimidasi di "CFD"

19 Mei 2018   08:00 Diperbarui: 19 Mei 2018   08:20 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Justru ia menemui selama perjalanan, dua kubu #DiaSibukKerja yang merupakan pendukung Jokowi, dengan kubu #2019GantiPresiden yang merupakan yang berseberangan, bercampur baur selama perjalanan. "Saya melihat, kedua kelompok ini berbaur di sepanjang jalan Thamrin sampai di depan Hotel Pullman, jadi tidak ada kecurigaan saya akan terjadi sesuatu di depan", papar Susi.

Lalu mana yang benar dari pernyataan keduanya? Dan mungkinkah ada operasi intelijen di balik insiden saat CFD yang berujung pada Intimidasi pekan lalu?

AKSI INTELIJEN DI CFD?

Saat pertanyaan ini saya ajukan kepada mantan Perwira Tinggi TNI yang mayoritas kariernya dihabiskan di dunia Intelijen, Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto, ia menjawab, "sangat mungkin ada operasi intelijen di CFD!".

Alasannya, ada dua kelompok yang saat ini hangat menjadi pembahasan di tengah masyarakat, berkumpul di tempat itu. Apapun yang terjadi, pasti menjadi isu nasional. Mudah untuk melihat apakah ada aksi Intelijen di suatu kasus. "Tinggal dilihat, pihak mana yang paling diuntungkan dari peristiwa ini? Jika ada jawaban itu, besar kemungkinan, ada operasi di dalamnya! Ungkap Soleman, yang menjabat kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, hingga tahun 2014.

Namun, untuk kasus Susi, Soleman mengungkapkan, kejadian itu, adalah peristiwa yang alami, dan bukan rekayasa.

Soleman mengungkapkan, dalam dunia intelijen selalu tidak tampak, siapa yang melakukan dan siapa jadi operator. Bahkan orang yang dituduh pun, bukan bagian dari Intelijen. Dan orang -- orang tersebut tidak tahu, bahwa sebelumnya, ia telah diperdaya oleh seseorang yang merupakan agen intelijen.

Kasus yang pernah terjadi dan masih hangat di ingatan, adalah kasus yang menimpa sosok Siti Aisyah, WNI yang kini ditahan Pemerintah Malaysia, karena dituduh terlibat dalam operasi Intelijen yang berujung pada kematian sepupu Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Nam.

Dalam dunia intelijen dikenal istilah, Nyata, tapi tak terlihat, Bergerak, tapi tak terdengar.

Saya Aiman Witjaksono...

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun