Yang terjadi justru, pekan lalu, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto kembali mengulang isi kritik yang senada dengan Amien Rais, namun dengan jumlah ketimpangan yang lebih tinggi. Yang disebutkan justru lebih parah. Satu persen penduduk Indonesia, menguasai 80 persen lahan di seluruh Indonesia.
Begini kalimat yang disampaikan Prabowo, "Tidak benar tanah 80 persen dikuasai (rakyat), (tapi) 1 persen," demikian disampaikannya dalam orasi di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Margonda, Depok, Minggu (1/4/2018).
Lagi- lagi, ribut semakin tampak, tapi data semakin kabur. Program AIMAN yang tayang Senin (9/4/2018) pukul 8 malam, di KompasTV, bergegas untuk mencari jawaban data yang sebenarnya. Berapa sesungguhnya yang menjadi dasar retorika ketimpangan lahan di Indonesia. Episode yang ditayangkan berjudul "Tanah Indonesia, Punya Siapa?"
Penelusuran Eksklusif AIMAN
Untuk mendapat data ini, saya bergegas mencari penerima sertifikat hasil pengurusan gratis yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan sejak tahun lalu. Saya mendapat data, yang terbesar diberikan oleh Presiden, ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Belum pernah sebelumnya Presiden memberikan sertifikat gratis ini kepada 15 ribu warga. Ini diberikan pada 6 Maret 2018, di lapangan parkir sirkuit sentul, Bogor, Jawa Barat.Â
Tapi untuk menemukan satu saja penerima sertifikat tidaklah mudah. Beberapa kali saya ditolak bertemu dengan mereka penerima, dengan alasan, mereka takut sertifikatnya akan ditarik kembali. Padahal tidak ada kaitan apapun wawancara saya dengan hak yang mereka memang layak untuk dapatkan, hanya dilakukan percepatan pengurusannya di zaman Presiden Jokowi.
Temuan Eksklusif AIMAN
Akhirnya saya meniti dari kecamatan ke kecamatan, turun ke kelurahan, hingga saya mendapatkan data RW dan RT, sejumlah warga yang menerima sertifikat ini. Saya datangi dan bersyukur, mereka bersedia saya wawancara. Semuanya adalah warga Pakansari, Cibinong, Jawa Barat. Namun ada yang menyita perhatian saya, saat mereka menunjukkan kepada saya sertifikat di sampul plastik yang diberikan oleh Presiden.Â
Di Belakang sertifikat itu, terdapat kertas foto persis seukuran Sertifikat, yang berisi pesan dan foto Presiden Jokowi. Pesannya, kurang lebih untuk menjaga agar sertifikat ini jangan sampai rusak, dan bila di "utangkan" hati-hati jangan sampai hilang karena tergadai si peminjam dana. Pesan hanya memenuhi kurang dari seperempat kertas. Namun sebagian besarnya, berisi foto Presiden saat membagikan sertifikat tanah ini. Adakah ini bentuk kampanye jelang 2019? Tidak jelas. Namun yang pasti, saya tanyakan pilihan politik saat Pilpres nanti, siapakah yang akan dipilih dari sejumah nama yang sebutkan, Jokowi, Prabowo, Gatot Nurmantyo?
Pada kesempatan terpisah, keduanya menjawab dengan yakin, Jokowi! Bahkan salah satunya menjawab, telah berubah pilihan dari Pilpres 2014 lalu!
Sertifikat & Pilpres 2019