Mohon tunggu...
The Sky and the Moon
The Sky and the Moon Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis yang kebetulan adalah mahasiswa. Menulis adalah ruang kreatif yang memberi saya kebebasan pada apa yang saya pikirkan, rasakan, dan saya amati. Hobi mendengarkan musik pop.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lapar

11 September 2024   12:15 Diperbarui: 11 September 2024   12:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengingatkanku akan kau yang lapar

Aku menghela nafas, menyampirkan bulu domba import tujuh puluh juta di pundakku

Kulihat ke bawah sebentar, rupanya kulit harimau yang kini melingkar di kakiku menangis, mungkin bosan diinjak-injak

Kurogoh segulung tisu, mengelapnya dengan hati-hati

Pandanganku beralih kembali ke arahmu, serius, kau adalah distraksi, kubenahi chanel yang bertengger di hidung, menghela nafas dan berjalan ke arahmu

Raut menghiba, suara tertahan, tatapan memelas, aku lagi-lagi terdistraksi

Seperti kau menagih janji-janji

Tapi apa? Aku bahkan tak peduli

Berdecih, melenggak

Melempar onggokan tisu ke sebelahmu, lantas berlalu ke basement

Mengecek sekali lagi, nampaknya tak ada yang tertinggal, tak ada yang salah, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun