Mohon tunggu...
The Sky and the Moon
The Sky and the Moon Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis yang kebetulan adalah mahasiswa. Menulis adalah ruang kreatif yang memberi saya kebebasan pada apa yang saya pikirkan, rasakan, dan saya amati. Hobi mendengarkan musik pop.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lapar

11 September 2024   12:15 Diperbarui: 11 September 2024   12:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bedanya gemetar di tanganmu sudah berkurang, mungkin kau lemas

Sehingga tak memiliki tenaga hanya untuk sekedar menyapa

Menu datang dan aku menyantap dengan khidmat

Makan malam ditemani diri sendiri adalah yang terbaik

Hujan masih turun di luar sana, dingin

Tapi tak apa, asalkan ditemani mantel bulu yang tersampir di pundakku, semua tak masalah

Hujan-hujan begini mengingatkanku pada dirimu, menghela nafas panjang, melanjutkan makan dengan khidmat dan sukacita

Diriku mengusap sisa makanan di ujung bibir, kupastikan tidak ada yang tertinggal di atas piring atau aku akan lapar kembali

Ku tolehkan pandangan ke luar jendela

Karena hujan sekali lagi mengingatkanku

Mengingatkan diriku atas dirimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun