Memang terlihat seperti anak durhaka, tapi nyatanya aku memang kurang kasih sayang, tapi dengan orang lain, aku mengerti bagaimana caranya menghargai dan menyayangi.
Aku bahkan gak tau kepastian dari Bunda, aku dijauhkan dari Bunda sementara atau selamanya?
Oma berdiri masuk ke dalam rumah sebelum ayam jago berkokok di pukul lima pagi ini.
Oma kembali dan menyodorkan ponselnya—yang dibelikan Bunda—kepadaku, aku mendengar ada suara perempuan di balik layar itu.
“Aya?” aku memfokuskan pandanganku pada panggilan video. Bunda, Ayah? Senyuman wanita dan pria yang kurindukan.
“Bunda.” panggilku.
“Gimana kabar kamu, Kak?” tanya Ayah, aku harus menjawab yang terbaik, walaupun tidak semua yang dikatakan benar-benar baik.
“Baik Ayah,
Kakak kangen, Bun.. Ayah..” lanjutku dengan lirih.
“Bunda minta maaf-
“Kakak minta maaf Bunda, Kakak minta maaf Ayah, Kakak belum bisa jadi yang terbaik untuk kalian. Maaf Kakak cuma nyusahin kalian di Bandung, maaf.. harusnya kalian gak usah peduli lagi sama Kakak.” potongku, dan tanpa sadar air mataku menitik di pipi.