Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi siswa. Selain memperkuat nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, kreativitas, dan cinta budaya, siswa juga belajar keterampilan abad ke-21, seperti komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
“Proyek ini mengajarkan kami untuk bekerja sama dan menghargai proses,” ujar salah satu siswa. Sementara itu, seorang siswa dari kelas XI menambahkan, “Lewat pembuatan vlog tentang proses menuju Pagelaran wayang ini, saya belajar banyak tentang teks berita, reportase, liputan, menulis naskah dan public speaking. Ini pengalaman yang luar biasa.”
Kesimpulan
Pagelaran Wayang Kertas di Eagle School Semarang menjadi bukti nyata bagaimana P5 dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran berbasis project yang kolaboratif dan kreatif. Dengan dukungan guru dan antusiasme siswa, serta kolaborasi dengan berbagai elemen sekolah, kegiatan ini tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga ajang untuk melestarikan budaya lokal sekaligus membangun karakter generasi muda yang tangguh dan inovatif.
Lisa Aiko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H