Semarang – Sebagai bagian dari implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Eagle School Semarang mengadakan pagelaran Wayang Orang dan Wayang Kertas yang melibatkan kolaborasi siswa dari berbagai tingkatan kelas. Acara yang diselenggarakan dalam mata pelajaran Challenge ini menjadi bukti nyata sinergi antar siswa,guru dan seluruh elemen sekolah dalam menciptakan pembelajaran bermakna.
Wayang Kertas
Mata pelajaran Challenge di Eagle School Semarang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam bentuk project. Pagelaran Wayang Kertas dilakukan oleh siswa kelas VI, VII, X, dan XI bekerja sama dalam proses persiapan yang meliputi pembuatan wayang kertas, penulisan naskah, audio recording, dan latihan pementasan. Seluruh proses didampingi oleh guru pembimbing Challenge, Coach Dedi dan Coach Nana, guru bahasa Coach Aiko dan Coach Loren, guru pembimbing pembuatan properti Coach Agus C. serta guru-guru wali kelas masing-masing.
Kreativitas dalam Kolaborasi Antar Siswa dan Guru
Pembuatan wayang kertas dipandu oleh Coach Agus C., guru yang membimbing siswa dalam merancang dan membuat wayang kertas serta properti. Dalam sesi ini, siswa tidak hanya belajar keterampilan seni rupa, tetapi juga mengembangkan kreativitas. Tak hanya itu saja. Proses pembuatan wayang kertas ini membuat siswa makin mengenal budaya Indonesia terutama wayang dan juga siswa belajar berkolaborasi dalam menyatukan ide dan gagasan selama proses pembuatan wayang kertas ini.
Penulisan Naskah dan Dokumentasi Project
Penulisan naskah dan audio recording dipandu oleh Coach Aiko dan Coach Loren, guru bahasa Indonesia dan Seni Budaya yang juga membantu siswa menyusun dialog pementasan dalam bahasa Jawa. Bimbingan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal melalui seni pertunjukan.
Siswa kelas XI juga berperan besar dalam dokumentasi project. Mereka membuat vlog bertema "Perjalanan Menuju Pagelaran ", yang menjadi bagian dari tugas mata pelajaran bahasa Indonesia. Melalui vlog ini, mereka meliput proses pembuatan wayang, latihan, hingga pementasan.
Kelas IX dan Kelas XII : Panggung Wayang Orang dalam Implementasi P5
Tidak hanya siswa kelas VII,VIII,X,XI saja yang menampilkan pertunjukkan, namun siswa kelas IX dan XII juga turut serta mengimplementasikan P5 melalui pagelaran Wayang Orang. Dalam project ini, mereka juga bekerja sama untuk membuat properti di bawah bimbingan Coach Agus C., menyiapkan kostum-kostum wayang, serta menulis naskah dalam bahasa Jawa dan melakukan audio recording dengan arahan Coach Aiko dan Coach Loren seperti proses persiapan pagelaran wayang kertas. Mereka juga harus berlatih gerakan-gerakan tari yang sesuai dengan naskah yang mereka tulis. Selaku generasi global, tentu saja ada banyak rintangan dalam proses implementasi P5 ini, terutama dalam hal penulisan naskah dalam bahasa Jawa dan penuturan kata dalam bahasa Jawa, namun, semangat para siswa dan guru dalam menyelenggarakan acara ini tentu saja membuat segala rintangan tersebut menjadi motor penggerak untuk terus maju dan bergerak untuk mensukseskan acara ini.
Manfaat Implementasi P5 di Eagle School Semarang
Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi siswa. Selain memperkuat nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, kreativitas, dan cinta budaya, siswa juga belajar keterampilan abad ke-21, seperti komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
“Proyek ini mengajarkan kami untuk bekerja sama dan menghargai proses,” ujar salah satu siswa. Sementara itu, seorang siswa dari kelas XI menambahkan, “Lewat pembuatan vlog tentang proses menuju Pagelaran wayang ini, saya belajar banyak tentang teks berita, reportase, liputan, menulis naskah dan public speaking. Ini pengalaman yang luar biasa.”
Kesimpulan
Pagelaran Wayang Kertas di Eagle School Semarang menjadi bukti nyata bagaimana P5 dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran berbasis project yang kolaboratif dan kreatif. Dengan dukungan guru dan antusiasme siswa, serta kolaborasi dengan berbagai elemen sekolah, kegiatan ini tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga ajang untuk melestarikan budaya lokal sekaligus membangun karakter generasi muda yang tangguh dan inovatif.
Lisa Aiko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H