Saat ini sudah mendesak perlu dibangun jalur alternatif di sekitar Bandungan untuk mengurai kemacetan. Selama hampir satu dekade ini hampir tidak ada penambahan jalan di Bandungan yang berkisar panjangnya hanya 96,39 km sehingga tidak mampu menampung animo pengunjung wisatawan yang tumbuh 10% (tabel 2). Â
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik, selama th 2018 Â diperkirakan sebanyak 555.033 wisatawan akan berkunjung ke Bandungan. Kalau tidak ada penambahan jalan tentunya bisa dibayangkan kemacetan akan menjadi pemandangan sehari-hari menggantikan keindahan tempat --tempat wisata.Â
Saat ini memang ada upaya untuk memperlebar jalan di beberapa ruas, namun melihat perkembangan wisatawan tampaknya usaha ini kurang mampu mengurai kepadatan lalu lintas transportasi.
Jalan dari arah Jimbaran maupun Ambarawa selalu melewati segi empat pasar Bandungan sehingga tanpa jalan alternatif, solusi mengurai kemacetan susah diraih.Â
Melalui jalan alternatif selain untuk memperlanjar pergerakan wisatawan juga untuk membuka daerah keramaian baru yang sangat mendukung pengembangan Bandungan.Â
Perputaran ekonomi Bandungan tidak hanya berpusat di pasar Bandungan dan pasar Jetis namun bisa dikembangkan melalui pembukaan keramaian di jalur alternatif yang melewati Ambarawa-Jetis-Karanglo-Sumowono atau Jimbaran-Ampelgading-Sumowono.
Pembenahan infrastruktur transportasi Bandungan menjadi masalah krusial. Salah satu pendukung wisata yaitu ketersediaan kantong-kantong parkir agar bus wisata dan mobil pribadi bisa menjangkau daerah wisata.Â
Selain itu ketersediaan terminal yang menghubungkan transportasi antar tempat wisata sangat krusial dipikirkan agar selain memberikan kenyamanan wisatawan yang menggunakan transportasi umum juga mengurangi kendaraan pribadi.Â
Keengganan wisatawan untuk menikmati daerah wisata Puncak-Cibodas bisa menjadi renungan bersama. Mereka lebih menyukai naik ke Bogor untuk mengunjungi wisata taman Safari maupun  Matahari agar terhindar dari kemacetan jalan di Puncak
Pemerintah daerah juga perlu membangun citra positip wisata Bandungan dengan mereposisinya menjadi destinasi yg ramah keluarga dan jauh dari kesan prostitusi. Kesan positip ini akan meningkatkan dampak okupansi hotel.Â
Jika sebelumnya wisatawan hanya mengunjungi tempat wisata dan menikmati kuliner namun tumbuhnya berbagai destinasi baru di Bandungan wisatawan perlu bermalam di berbagai hotel di Bandungan.Â