Mohon tunggu...
Aien Hisyam
Aien Hisyam Mohon Tunggu... profesional -

Salam hangat selalu

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Sampai Kapan Tugas Ibu Rumah Tangga Berakhir?

11 Juni 2012   08:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 5302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, bagaimana rasanya jadi ibu rumah tangga?

Tentu saja menyenangkan.

Dengan waktu yang sangat longgar, kita bisa melihat perkembangan anak-anak kita secara langsung. Tahu setiap permasalahan anak baik secara personal, di sekolah, atau di lingkungan sekitarnya. Kita bisa mengatahui kemajuan pelajaran si anak, dengan mengecek buku-buku pelajarannya ataupun bertanya langsung dengan para guru atau pembimbingnya. Kita akan lebih dekat secara pribadi dengan anak. Umumnya, ibu rumah tangga bisa menjadikan dirinya sebagai 'teman' bagi si anak, hingga bisa dijadikan teman diskusi ataupun teman curhat.

Seorang psikolog pernah memberikan tanggapan tentang kelebihan anak-anak yang didampingi ibunya secara langsung. Anak akan menjadi lebih tenang, terkontrol emosinya, punya rasa percaya diri dan kebanggaan, hingga akan berdampak pada kemajuan pendidikan di sekolahnya.

Ada istilah, dibalik sukses seorang suami ada istri yang hebat. Saya pun juga punya istilah, dibalik anak yang hebat, pasti ada ibunya yang selalu mendampinginya di saat suka dan duka.

Jadi, kalaupun ada stres saat menjaga dan mendampingi anak-anak dan keluarga di rumah, saya punya trik sedikit ;


  • Berpikirlah bahwa rejeki sudah ada yang mengatur. Kalaupun terasa serba kekurangan, itu berarti, kita harus lebih jeli lagi mengatur keuangan. Uang jangan membuat kita menjadi stres. Tidak mungkin Tuhan membuat kita sengsara, sementara niat baik kita adalah untuk anak-anak, suami, dan keluarga.
  • Saat anak berangkat sekolah, putar lagu-lagu yang menenangkan. Kalau kita memiliki player DVD, tonton satu film kesayangan. Setelah badan rileks, barulah kita bekerja untuk urusan rumah tangga.
  • Ajak anak-anak bersenang-senang. Tidak harus dengan mengeluarkan uang banyak. Dengan mengajak mereka naik motor, mobil atau bersepeda keliling kota bersama-sama sudah membuat si anak senang. Saat inilah kita bisa menjadi timing untuk berbagi cerita tentang kejadian di sekolah atau cerita apa saja yang membuat anak jadi lebih terbuka.
  • Sediakan satu ruang di rumah untuk tempat berkumpul. Di tempat inilah kita bisa tempatkan permainan anak, buku-buku bacaan, komputer, dan apa saja yang disukai anak. Dengan begitu, kita akan lebih mudah mengontrol anak. Anak juga tidak akan tertutup.
  • Apabila Anda mulai jenuh, coba ikuti satu atau lebih grup, komunitas, atau kelompok di dunia nyata maupun di jejaring sosial. Aktivitas bercanda dan sharing pendapat dengan para teman ini akan membuat kita mudah melupakan permasahan di rumah.
  • Bikin jadwal yang fleksibel untuk seluruh kegiatan di rumah. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Apabila, kita mulai terasa capek dengan pekerjaan rumah, jangan pakasakan diri untuk mengerjakannya. Misalnya, baju yang belum di cuci dan seterika, bisa kita masukkan ke laundry. Tentu saja tidak setiap hari, karena akan mengganggu stabilitas keuangan.
  • Hadapi ulah anak-anak dengan kepala dingin. Memang terkadang emosi sempat terpancing manakala anak-anak yang masih kecil membuat ulah, bertengkar, merusak, dan melawan, tapi kuncinya hanya satu, yaitu tidak terpancing emosi. Apabila kita sudah tidak kuat menahan emosi, luapkan di satu tempat yang tidak dilihat si anak, misalnya di kamar mandi.
  • Buatlah rencana tentang masa depan, apakah tetap bertahan menjadi ibu rumah tangga, atau akan membuat usaha sendiri di rumah. Membuat usaha sendiri tentu saja butuh modal, nah carilah usaha yang modalnya terjangkau dan bisa membuat kita bahagia.


Mungkin saya juga bisa berbagi motto : "ibu bahagia, rumah dan seisinya akan merasakan kebahagiannya".

Nah, lantas sampai kapan kita akan menjadi ibu rumah tangga? Jawabnya, tergantung pada hati kita.

Selamat menjadi Ibu Bahagia !!!...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun