Mohon tunggu...
Aien Hisyam
Aien Hisyam Mohon Tunggu... profesional -

Salam hangat selalu

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Sampai Kapan Tugas Ibu Rumah Tangga Berakhir?

11 Juni 2012   08:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 5302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Wanita pekerja di kantor : setelah keluarga berkumpul, sebagian keluarga memanfaatkan waktnya untuk makan bersama, dan bercengkrama dengan anak-anaknya. Tapi apabila suami sitri pulang larut malam, mereka hanya punya waktu sedikit untuk bertemu anak-anak.

- Ibu rumah tangga : karen ia memiliki banyak waktu luang dengan keluarganya, ia akan menikmati kebersamaan dengan lebih santai. Menemani anak-anaknya belajar, dan menemani suami bercengkrama. Ia siap mengantar anak-anaknya tidur dengan tenang, atau bahkan ditemani dengan cerita dongeng menjelang tidur.

Stres kah menjadi ibu rumah tangga? ... Tergantung...

Capek kah menjadi ibu rumah tangga? .... Iya juga.... Hehehehee (curcol dikit)

Jenuh kah ? .... Kadang-kadang...

Banyak wanita yang masih diselimuti keraguan ketika ia harus memilih antara menjadi wanita pekerja di kantor atau menjadi ibu rumah tangga. Konon, untuk menentukan pilihan itu, banyak wanita yang harus mempersiapkan batinnya jauh-jauh hari, atau berbulan-bulan, bahkan sampai tahunan.

Ya, memang tidak mudah ketika pilihan itu dibuat. Bayangkan saja. Kebebasan finansial yang dulu sempat kita rasakan saat bekerja, sulit ditemukan saat kita memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Ibaratnya dulu 2 keran, sekarang hanya 1 keran untuk pengeluaran yang sama besarnya. Tentu saja akan menimbulkan stres tersendiri bagi wanita tersebut.

Seorang teman bahkan sampai 'harus' membuka beberapa deposito di bank. Ia berdalih sebagai persiapan sebelum mengajukan pensiun dini. Tentu saja persiapan ini menjadi ide yang tepat. Tapi, bagaimana kalau kita tidak punya uang dalam jumlah besar untuk di investasikan.

Atau teman lain yang sibuk membesarkan kerja sambilannya di luar pekerjaan kantor karena dia ingin punya usaha sendiri setelah keluar kerja nanti. Tentu saja ide ini bisa jadi persiapan yang sangat matang.

Sebagian teman yang menjadi ibu rumah tangga -tanpa usaha sambilan atau pekerjaan di rumah yang menghasilkan uang- banyak yang mengaku stres. Saya suka menggodanya dengan istilah stres akhir bulan. Butuh kejelian khusus untuk mengelola keuangan agar roda kehidupan terus berjalan.

Berbeda dengan ibu rumah tangga yang memiliki kesibukan di rumah. Misalnya bisnis online, jualan produk tertentu, menulis, dan sebagainya. Umumnya para ibu ini tidak terlalu mengalami kejenuhan menjalani profesinya sebagai ibu bekerja di rumah. Ia bisa membagi waktunya antara tanggung jawab mengurus rumah, dan kesenangan pribadi ya mengurusi hal-hal yang sedang ia jalani dan nikmati. Beruntng lagi, para ibu ini bisa menambah income atau pendapatan rumah tangga, walaupun mungkin masih belum sebesar gaji di kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun