Mohon tunggu...
Ai Dioka
Ai Dioka Mohon Tunggu... Mahasiswa - unej

aku adalah mahasiswa santuy

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Denyut Pasar Tanjung: Pengaruh Lokasi terhadap Perfoma Pedagang Ikan dan Jamu di Pasar tanjung

1 Desember 2024   12:56 Diperbarui: 1 Desember 2024   13:00 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(01/12/2024) Jember- Pasar Tanjung menjadi denyut nadi perekonomian lokal, tempat di mana cerita perjuangan pedagang menyatu dengan hiruk-pikuk perdagangan sehari-hari. Lokasi, seperti yang sering dikatakan, adalah faktor penting yang menentukan nasib pedagang. Namun, apakah benar lokasi menjadi segalanya? 

Disini kita akan sedikit mengeksplorasi bagaimana lokasi memengaruhi kinerja pedagang dari berbagai perspektif.

( Kelompok 5 Mendatangi salah satu kios Pedagang Ikan di Pasar Tanjung.(Sumber: Novita tri S ))
( Kelompok 5 Mendatangi salah satu kios Pedagang Ikan di Pasar Tanjung.(Sumber: Novita tri S ))

1. Pedagang Ikan: Mengandalkan Posisi Strategis dan Loyalitas Pelanggan

Seorang pedagang ikan yang sudah 13 tahun berjualan di Pasar Tanjung memberikan gambaran mendalam. Berasal dari keluarga pedagang turun-temurun, ia memilih tetap setia di pasar ini karena sudah memiliki pelanggan tetap. Hasil jualannya didatangkan dari berbagai daerah seperti Probolinggo, menjamin pasokan tetap tersedia.

Pendapatan pedagang ikan ini sangat bergantung pada momen-momen besar seperti hari raya, di mana ia bisa meraup puluhan juta per hari. Namun, di hari biasa, penghasilan berkisar antara Rp3-5 juta per hari, dengan potensi penurunan hingga Rp2 juta saat pasar sepi. Tantangan utamanya adalah menjaga kesegaran ikan agar tetap layak jual, karena barang yang tak segar harus rela dibuang.

(Anggota Kelompok 5 sedang mewawancarai Salah satu pedagang Jamu di Pasar Tanjung.(Sumber: Novita tri S))
(Anggota Kelompok 5 sedang mewawancarai Salah satu pedagang Jamu di Pasar Tanjung.(Sumber: Novita tri S))

2. Pedagang Jamu: Mobilitas Menjadi Kunci

Berbeda dengan pedagang ikan, seorang pedagang jamu keliling yang sudah berjualan sejak 1994 menunjukkan bagaimana mobilitas mengatasi pengaruh lokasi. Dengan sepeda, ia berkeliling Pasar Tanjung dan sekitarnya menjajakan jamu racikannya sendiri. Motivasi utama berjualan jamu adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anaknya.

Penghasilannya tidak pasti, rata-rata Rp100 ribu per hari. Meski lokasi pasar tidak terlalu memengaruhi kinerjanya, ia berharap kondisi di Pasar Tanjung lebih mendukung aktivitas perdagangan, terutama dengan pembatasan kendaraan roda dua yang seringkali mengganggu akses pembeli dan pedagang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun