.......
Yang disebut "pikiran" pun punya indera nya tersendiri yang otonom dari indera fosik. Maka sering kita mendengar istilah "mata batin".Nah mata batin itu bukan mata fisik yang biasa diperiksa dokter mata.Orang bisa buta mata fisik tapi ia bisa punya mata batin.Mata batin adalah mata atau penglihatan  yang melekat pada pikiran
Jadi pikiran itu memiliki infrastrukturnya tersendiri yang sangat kompleks yang berbeda dengan unsur materi
Infrastruktur atau konstruksi yang membentuk unsur materi di level kuantum dapat anda ketahui misal di level sub atomik, Ada unsur neutron,elektron, proton,kemudian ada unsur energi dibaliknya,Dan banyak unsur partikel elementer lain yang di ungkap sains
Nah infrastruktur pikiran pun sangat komplek ; Ada akal,ada imajinasi,ada intuisi,ada hayalan,ada hasrat-kehendak, ada unsur emosi-perasaan,ada unsur nurani,ada unsur hawa nafsu,dlsb
Maka untuk memahami apa itu PIKIRAN kita mesti faham infrastruktur yang ada disekelilingnya,karena infrastruktur pikiran itulah yang menggerakkan serta mengarahkan kemana arah pikiran berjalan
Maka saya tak faham bila ada materialist yang beranggapan bahwa pikiran adalah unsur materi dan digerakkan oleh materi otak (karena otak adalah materi),Karena bila pikiran itu materi dan digerakkan oleh unsur materi maka bagaimana manusia berpikir dan kemana arah berpikir harusnya bisa dijelaskan secara hukum fisika.Tapi sebagaimana kita tahu apa yang disebut ideologi,filosofi sampai kepercayaan manusia itu bagaimana munculnya TIDAK BISA DIJELASKAN SECARA FISIKA-oleh hukum fisika termasuk memakai infrastruktur fisika kuantum
......
Apa bagaimana gerak unsur materi dalam tubuh manusia dikonstruks oleh mekanisme biologis sedang bagaimana gerak pikiran TIDAK dikonstruks oleh hukum biologis karena ia terjadi dalam jiwa.Jiwa itu bukan materi maka keberadaan dan gerak jiwa tidak bisa dijelaskan secara hukum fisika atau direkonstruksi secara fisika
Maka pemahaman manusia terhadap apa itu benar-salah,baik-buruk itu bukan proses atau peristiwa biologis atau peristiwa fisika tapi peristiwa ruhaniah-terjadi dalam ruhani-jiwa-bukan terjadi dalam media biologis.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI