Kali ini Bunda terkejut. "Kenapa Abim tidak berpuasa?"
Sekilas Abim terlihat merasa bersalah. "Abim tidak mengerjakan PR, Bunda," jawabnya.
Mendengar jawaban demikian Bunda menjadi bingung. "Apa hubungannya tidak mengerjakan PR dengan puasa?"
Abim urung meneruskan mengoleskan susunya.
"Tadi di sekolah, Bu Guru menanyakan PR Abim. Terpaksa Abim berbohong mengatakan bukunya lupa. Padahal sebenarnya Abim memang tidak mengerjakannya."
"Terus, kenapa?" Bunda mengernyitkan dahi.
"Bunda pernah bilang, anak yang berbohong maka satu hari puasanya tidak akan diterima Tuhan."
"Iya, benar. Terus...?"
Kini Bunda mulai memicingkan matanya.
"Kalau puasa Abim tidak akan diterima, kenapa Abim tetap harus berpuasa? Kan, percuma?"
Serta-merta Bunda menepuk dahinya dan tertawa. Kali ini dia bingung mau mengatakan apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H