Tujuan dari penambahan kosakata tersebut adalah untuk mengangkat derajat bahasa Indonesia menjadi bahasa komunikasi regional, bahkan internasional, terutama di tingkat ASEAN.
Jika konteksnya sedemikian, maka tentu saja penambahan kosakata baru menjadi sangat vital. Dan justeru gagasan ini dapat memberikan poin lebih terhadap penggagasnya. Dengan mengetahui konteks ini maka kita bisa dapat memberikan penilaian betapa visionirnya pemikiran Bapak Anies.
Marilah kita menjadi warga netizen yang literatif, mengambil kesimpulan yang tepat bukan berdasarkan teks saja.
Sudah lumrah media akan menggunakan judul provokatif untuk mendapatkan perhatian calon pembaca.
Sejak era reformasi, begitu kran kebebasan pers dibuka, hiruk pikuk media langsung terasa. Bahkan Gus Dur pun turut menjadi korbannya. Misalnya pernyataan beliau, ucapan assalamu 'alaikum boleh diganti dengan ucapan selamat pagi, selamat siang, atau pun selamat malam, tanpa penjelasan dari pihak media mengenai detail maksud pernyataan Gus Dur. Padahal beliau mengulasnya dengan jelas bahwa penggantian itu bukan dimaksudkan pada ucapan salam dalam shalat. Penjelasan tersebut hanya terdapat di media yang berusaha mengcounter serangan terhadap Gus Dur. Sementara di berita-berita lainnya, keterangan ini sama sekali tidak dicantumkan. Media seperti ini berprinsip, semakin ramai akan semakin menguntungkan. Gus Dur bukannya tidak tahu bahwa statemennya dipelintir. Beliau diam saja karena menjaga komitmen kebebasan pers yang memang sudah sepanjang masa orde baru selalu ditekan dan disetir. Sayangnya kebebasan itu menjadi kebablasan.
Terakhir saran saya, jadikanlah diri kita sebagai pribadi yang literatif dan mencerahkan. Bukannya ikut-ikutan media yang memang mencari untung dari kekisruhan. Toh keuntungan mereka bukanlah keuntungan untuk anda juga. Kita cerahkan pikiran sendiri, dan cerahkan pikiran orang lain dengan tidak ikut serta mengeshare pernyataan yang disesatkan.
Salam Literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H