Salah satu contoh nyata tentang bagaimana transparansi dan efisiensi bisa berjalan beriringan adalah penerapan e-government.Â
Negara-negara yang mengadopsi teknologi informasi untuk mengelola administrasi negara berhasil menciptakan layanan publik yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih terbuka.Â
Salah satunya adalah Estonia, yang sering disebut sebagai negara digital pertama di dunia.Â
Estonia berhasil mengimplementasikan sistem pemerintahan elektronik yang memungkinkan warga negara untuk mengakses berbagai layanan publik secara online, dari pendaftaran anak di sekolah hingga pengurusan pajak.
Laporan United Nations E-Government Survey 2024 mengungkapkan bahwa negara-negara yang menerapkan e-government telah mengalami peningkatan signifikan dalam efisiensi administratif dan transparansi publik.Â
Dalam kasus Estonia, ini tidak hanya mempercepat birokrasi, tetapi juga memastikan bahwa semua informasi terkait kebijakan publik dapat diakses dengan mudah oleh publik, menjaga akuntabilitas pemerintah.
Namun, meski efisiensi tercapai, pemerintah Estonia tetap memperhatikan keadilan dengan memberikan pelatihan kepada kelompok-kelompok tertentu, seperti warga senior yang mungkin tidak terlalu familiar dengan teknologi.Â
Ini adalah contoh bagaimana teknologi, meskipun sangat efisien, tetap mempertimbangkan aspek keadilan sosial.
Bagaimana Mencapai Keseimbangan?
Lalu, bagaimana kita bisa mencapai keseimbangan antara efektivitas, efisiensi, dan keadilan?Â
Satu hal yang sangat penting adalah menggunakan data statistik yang valid dan transparan untuk menilai setiap kebijakan yang diterapkan.Â
Dengan data yang jelas dan terukur, pemerintah bisa mengukur sejauh mana kebijakan itu berhasil dan seberapa banyak sumber daya yang digunakan untuk mencapainya.