Tentu saja, perubahan sistem ini tidak akan berjalan mulus tanpa dukungan dari semua pihak. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.Â
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa SPMB dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Kita semua, sebagai orang tua, guru, siswa, dan masyarakat umum, memiliki tanggung jawab untuk mengawal implementasi sistem ini.Â
Kita harus bersedia memberikan masukan, kritik yang membangun, dan dukungan agar SPMB bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Salah satu poin penting dalam SPMB adalah alokasi siswa yang tidak diterima di sekolah negeri ke sekolah swasta dengan biaya yang ditanggung pemerintah.Â
Ini adalah langkah yang sangat positif untuk memastikan bahwa semua anak tetap memiliki akses pendidikan, meskipun tidak diterima di sekolah negeri.Â
Namun, kita juga perlu memastikan bahwa sekolah swasta yang ditunjuk memiliki kualitas yang memadai, sehingga siswa tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Para pakar pendidikan, seperti Dr. Subarsono dari UGM dan Achmad Hidayatullah dari UM Surabaya, juga memberikan dukungan terhadap perubahan sistem ini.Â
Mereka menilai bahwa sistem domisili lebih adil dan lebih efektif dalam mewujudkan pemerataan pendidikan.Â
Namun, mereka juga mengingatkan bahwa pemerintah harus tetap memperhatikan kualitas pendidikan secara keseluruhan, dan tidak hanya fokus pada sistem penerimaan siswa.
Kesimpulan
Dengan adanya SPMB, kita berharap dapat melihat perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia.Â
Kita berharap tidak ada lagi anak yang tidak bisa bersekolah karena terbentur aturan zonasi, tidak ada lagi siswa berprestasi yang harus mengubur impiannya karena tempat tinggalnya jauh dari sekolah favorit.Â